Terkini Nasional
Cerita Pengalaman Jadi Komut BUMN, Refly Harun: Tidak Pernah Saya Rekrut Karyawan karena Pertemanan
Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun mengungkap pengalamannya menjadi Komisaris Utama (Komut) di dua perusahaan di BUMN.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sementara yang ketiga, pria lulusan Universitas Gadjah Mada ini menegaskan dirinya tak pernah mengambil uang di luar haknya.
"Yang ketiga saya juga tak pernah mendapat penghasilan tambahan selain honor yang diberikan atau kalau misalnya ada perjalanan dinas ke luar kota ya dapatlah penghasilan tambahan satu juta per hari."
"Jadi saya tenang saja kan, kita kan sudah harus sudah berterima kasih dengan pendapatan yang cukup besar dan harus kita syukuri," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-13:00:
Pernah Minta Rini Soemarno Copot Dirinya
Dalam video yang diunggahnya melalui channel YouTube Refly Harun pada Senin (28/4/2020), ia mengaku pernah meminta agar Menteri BUMN 2014-2019, Rini Soemarno untuk memberhentikan dirinya.
Sebagaimana diketahui, Refly Harun merupakan pengamat yang selama ini sering kritis pada pemerintah.
• Cerita Disandingkan dengan Rocky Gerung Lalu Diadu Debat Lawan Fadjroel, Refly Harun: Saya Tak Suka
Refly menegaskan bahwa menjadi Komut di BUMN bukan berarti tak bisa kritis pada pemerintah.
Yang terpenting jangan ada konflik kepentingan.
"Kalau saya kritis sebagai Komisaris Utama BUMN saya merasa tidak salah."
"Yang penting adalah tidak ada conflict of interest ketika saya membahas itu," ungkap Refly.
Selain itu, Refly juga mengatakan bahwa selama ini dia tak pernah membuka masalah pekerjaannya di ruang publik.
Apa yang ia kiritik adalah mengenai tata hukum negara.
"Saya kan tidak pernah juga membahas ke ruang publik soal perusahaan."
"Kan yang saya biasanya underline itu pemerintahan kan saya pengamat tata hukum negara, ahli pengamat hukum negara," ucap dia.
Menurut pria asal Palembang ini, kritis pada pemerintah merupakan tanggung jawabnya sebagai Pakar Tata Hukum Negara