Virus Corona
Pertanyakan Dana 400 T Dampak Corona, BEM Trisakti: Masyarakat Kayaknya Tak Terlalu Butuh Pemerintah
Presiden BEM Univ Trisakti, Dinno Ardiansyah mempertanyakan kemana anggaran dana sebesar Rp 400 triliun dari pemerintah untuk penanganan Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden BEM Universitas Trisakti, Dinno Ardiansyah mempertanyakan kemana anggaran dana sebesar Rp 400 triliun yang disiapkan oleh pemerintah untuk penanangan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Dinno Ardiansyah mengatakan masih banyak masyarakat yang belum atau tidak merasakan bantuan dari pemerintah.
Mereka hanya mendapatkan bantuan dari masyarakat lain yang terpanggil hatinya untuk melakukan penggalangan dana.
• Kasus Positif Covid-19 di Pabrik Sampoerna, Risma Sebut Bermula dari PDP yang Tak Jalani Karantina

• Sebut Corona Jadi Alat Deteksi Kekuasaan, BEM UIN Jakarta: Apakah Pemerintah Serius Urusi Rakyat?
Menurutnya, hal itu dirasa justru lebih konkrit dibandingkan dengan pernyataan dari pemerintah yang sudah menganggarkan dana besar untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Dinno Ardiansyah kemudian beranggapan bahwa masyarakat sepertinya tidak terlalu membutuhkan pemerintah.
Dirinya mengatakan hal tersebut lantaran masyarakat bisa saling membantu dan itu dirasa menjadi sangat konkrit dan nyata adanya.
Hal ini disampaikan Dinno dalam tayangan Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (29/4/2020).
"Hari ini muncul stigma baru bahwa masyarakat kayaknya tidak terlalu butuh pemerintah," ujar Dinno.
"Ini masyarakat bisa lebih survive dengan masyarakat sendiri, banyak gerakan rakyat bantu rakyat, bahkan penggalangan dana, saya rasa itu lebih konkrit dibandingkan dari pemerintah yang katanya mengganggarkan Rp 400 triliun lebih," jelasnya.
"Cuman sampai sekarang pun akar rumputnya tidak kerasa dampak bantuan itu."
• Buat Refly Harun Tertawa, Fahri Hamzah Sebut Jokowi Tak Paham Pemberantasan Korupsi: Mohon Maaf Ini
Lebih lanjut, Dinno juga beranggapan apakah kesehatan masyarakat itu sudah tidak penting bagi pemerintah.
Pemerintah seakan-akan hanya memikirkan masalah ekonomi ketimbang keselamatan rakyatnya.
Meski begitu dirinya berharap anggapan bahwa masyarakat tidak butuh pemerintah lagi adalah tidak benar.
"Lebih ke ini apakah jangan-jangan sekarang stigmanya sudah bergeser bahwa mungkin sakit udah enggak terlalu penting-penting banget dan enggak butuh-butuh banget sama pemerintah," kata Dinno.
"Kalau pun ada anggaran dari pemerintah, kita enggak tahu itu kemana?"