Virus Corona
Sebut Data Pasien Meninggal Tak Sesuai, Media Asing Soroti Indonesia Terendah di Dunia Adakan Tes
Tingkat kematian pasien di Indonesia akibat Virus Corona (Covid-19) tanpa menunjukkan gejala penyakit tersebut menjadi perhatian.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Anggota tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Wiku Adisasmito menyanggah ada data jumlah pasien yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Menurut Wiku Adisasmito, 19.897 orang dalam pengawasan (ODP) Virus Corona tidak dites karena lamanya antrean dan proses yang harus dilakukan di laboratorium.
Wiku menyebutkan beberapa ODP meninggal dunia sebelum hasil tes keluar.
"Jika ada ribuan atau ratusan sampel yang harus dites, yang mana akan diberi prioritas?" ungkap Wiku Adisasmito, dikutip dari CNA dari Reuters, Selasa (28/4/2020).
"Pasti akan diberi prioritas untuk orang yang masih hidup," lanjut dia.
• Pasien Corona Ditolak RS Khusus di Pulau Galang, Dinkes Batam: Mereka Ngaku Tak Terima Kasus Berat
Dokter Sebut Ada Pasien Kecelakaan Ternyata Positif
Pada masalah Virus Corona dikenal istilah dengan OTG (Orang Tanpa Gejala).
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Minggu (26/4/2020), Dokter Spesialis Paru, Dewi Puspitorini mengatakan OTG bisa menularkan Virus Corona pada orang lain.
"Sesuai dengan definisinya orang tanpa gejala artinya dia sendiri membawa virus yang kemudian dia bisa menularkan kepada orang lain di sekitarnya," ujar Dewi Puspitorini.
• Berkumur dengan Air Garam Bisa Matikan Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Virologi Asal Inggris Ini
Dewi mengatakan, orang terjangkit Virus Corona dengan gejala biasanya akan segera melakukan isolasi dan pengobatan.
Namun, OTG biasanya tak akan melakukan isolasi karena tidak sadar dirinya terjangkit Virus Corona.
Sehingga, OTG ini juga membahayakan bagi lingkungan sekitar.
Sehingga, Dewi meminta agar masyarakat lebih hati-hati terkait Virus Corona ini.
"Jadi dibandingkan lebih berbahaya dengan orang yang sudah confirm, sudah jelas kan mengisolasi diri atau dia punya sakit akan dirawat diisolasi di rumah sakit dan dapat pengobatan sesuai penyakitnya."
"Nah jadi dibandingkan ini bagaimana, justru kita harus hati-hati sekitar kita itu ada yang OTG," ujar dia.