Virus Corona
Minta Warganya Tak Mudik, Anies Baswedan: Berani Datang ke Jakarta Artinya Berani Mengambil Risiko
Anies Baswedan meminta warga di DKI Jakarta menahan keinginan untuk mudik sementara.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Karena itu saya percaya warga Jakarta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia adalah orang-orang yang tahan, tangguh ulet," jelas Anies.
Anies mengatakan orang yang merantau ke Jakarta semuanya telah mengerti risiko, dan masalah yang akan dihadapi di DKI.
Ia bahkan menganggap tidak mudik adalah persoalan ringan apabila dibandingkan saat para perantau memutuskan pergi mengadu nasib ke Jakarta.
"Kalau hanya diminta untuk menunda kepulangan pasti tahan, karena berani datang ke Jakarta itu artinya berani mengambil risiko, berani menghadapi masalah, berani untuk menyelesaikan masalah," terang Anies.
"Dan masalah yang dihadapi hari ini adalah menunda kepulangan, bukan sesuatu yang amat sulit."
"Ini jauh lebih ringan dibandingkan berangkat dari kampung halaman menuju ke Jakarta berhadapan dengan segala macam tantangan di kota ini," lanjutnya.
Anies yakin apabila warga Jakarta menuruti imbauan untuk bertahan di Ibu Kota maka pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
"Jadi saya mengirimkan pesan ini kepada semuanya, tahan diri, tinggal lah di Jakarta sampai ini tuntas, dan saya percaya kalau itu dilakukan kita akan bisa melewati masa-masa ini dengan cepat, dan baik Insyaallah," pungkasnya.
• Ngabalin Kaitkan Arti Kata Ramadan dengan Akhir Pandemi Corona: Artinya Itu Panas sampai Kekeringan
Simak video berikut ini menit ke-28.35:
Ngabalin Singgung Hadis saat Bahas Mudik
Pada acara yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin ikut menanggapi soal larangan mudik di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Ngabalin menggunakan hadis Nabi Muhammad SAW tentang akhlak yang ia kaitkan soal larangan mudik.
Berdasarkan penjelasannya penting bagi umat muslim untuk mengikuti hadis nabi agar bisa menahan diri tidak mudik supaya pandemi Covid-19 dapat cepat berakhir.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (29/4/2020).
Awalnya Ngabalin mengungkit hal-hal positif yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
"Dalam bulan suci Ramadan ini, dengan Covid-19 ini membuat kita jadi bisa tamat Al-Qur'an dalam satu bulan Ramadan ini bisa tiga sampai dengan empat kali," kata dia.
"Para guru-guru kita itu sampai 10 kali, sampai 15 kali," tambahnya.

Ngabalin kemudian menyinggung nasib orang-orang yang tidak bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19.