Virus Corona
Kembali Sekolah, Anak-anak di China Gunakan Topi Unik Layaknya Pejabat Kerajaan untuk Hindari Corona
Anak-anak di China menggunakan sebuah topi khusus dengan pembatas sepanjang satu meter agar tetap aman dari Covid-19 saat bersekolah.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ian Lam Chun-bun, kepala asosiasi departemen pendidikan dini anak-anak Universitas Pendidikan Hong Kong mengatakan cara tersebut sangat efektif untuk mengenalkan kepada anak-anak soal social distancing.
"Karena anak-anak bisa melihat, dan merasakan topi tersebut, lalu ketika sayap topi itu mengenai seseorang, mereka akan lebih mudah mengerti, dan mengingat pentingnya menjaga jarak," ucap Ian.
Dikutip dari bbc.com, Senin (27/4/2020), beberapa daerah di China telah membuka kembali aktivitas belajar mengajar di segala jenjang pendidikan.
Shanghai telah kembali membuka kegiatan belajar mengajar untuk murid-murid SMP, dan SMA.
Namun pemeriksaan ketat masih dilakukan untuk menjaga keamanan para murid tersebut.
Di Beijing, sejumlah tenaga medis menggunakan Alat Pelindung Diri Lengkap (APD) bertugas memeriksa suhu tubuh murid yang kembali ke sekolah mereka.
• Alasan Pemerintah China Tolak Penyelidikan Internasional untuk Ungkap Asal Usul Virus Corona
Hidup di Wuhan Pasca Lockdown
Sudah hampir tiga bulan Wuhan mengalami lockdown hingga akhirnya pada Rabu (8/4/2020) aturan lockdown mulai dilonggarkan, dan orang-orang bisa bebas pergi keluar rumah.
Dikutip dari YouTube VICE News, Kamis (9/4/2020), Lei Jiao seorang warga Wuhan memperlihatkan bagaimana kehidupan di sana setelah lockdown.
Meskipun peraturan telah dilonggarkan, nampak pengecekan masih dilakukan dimana-mana.

Beberapa petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap masih berjaga di jalan-jalan sekitar Wuhan.
Lei Jiao bercerita bahwa warga Wuhan harus memiliki izin dari pemerintah untuk beraktivitas di luar rumah.
Pemeriksaan suhu tubuh pun masih dilakukan sebagai antisipasi penanganan Covid-19.
Kepala deputi penanganan, dan antisipasi penyakit menular Hu Shuguang mengatakan 0 kasus positif bukan berarti tidak ada risiko.
"Mengangkat lockdown bukan berarti kita menghilangkan langkah-langkah antisipasi wabah," ucapnya.
• Saat Trump Ingin Minta Ganti Rugi dari China atas Corona: Kami Tak Bahagia dengan Situasi yang Ada
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Anung)