Breaking News:

Virus Corona

Kembali Sekolah, Anak-anak di China Gunakan Topi Unik Layaknya Pejabat Kerajaan untuk Hindari Corona

Anak-anak di China menggunakan sebuah topi khusus dengan pembatas sepanjang satu meter agar tetap aman dari Covid-19 saat bersekolah.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Zhejiang Daily via Twitter/@SixthTone
Kembali beraktivitas setelah lockdown diangkat, Murid-murid di China mengenakan topi khusus untuk menjaga social distancing, Minggu (26/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pemandangan unik tampak pada anak-anak di China yang kini kembali bersekolah.

Nampak mereka menggunakan sebuah topi dengan tambahan pembatas di sisi kiri, dan kanannya.

Seperti yang diketahui, setelah sempat menjalani lockdown selama hampir tiga bulan karena pandemi Virus Corona (Covid-19), kini aturan tersebut sudah mulai dilonggarkan oleh pemerintah China mulai Rabu (8/4/2020).

Anak-anak di China menggunakan sebuah topi khusus denganpembatas sepanjang satu meter agar tetap aman dari Covid-19 saat bersekolah.
Anak-anak di China menggunakan sebuah topi khusus denganpembatas sepanjang satu meter agar tetap aman dari Covid-19 saat bersekolah. (youtube south china morning post)

 

Saat Trump Ingin Minta Ganti Rugi dari China atas Corona: Kami Tak Bahagia dengan Situasi yang Ada

Dikutip dari YouTube South China Morning Post, Selasa (28/4/2020), nampak sebuah video yang merekam kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah.

Pada video itu seluruh murid yang masih anak-anak menggunakan masker yang jauh-jauh hari telah digunakan untuk mengantisipasi Covid-19.

Namun hal yang menarik adalah topi yang dikenakan para murid tersebut.

Mereka menggunakan sebuah topi yang bentuknya beragam, lucu, dan unik.

Terdapat pembatas yang menjulang sepanjang satu meter, mulai dari sisi kanan, hingga sisi kiri topi tersebut.

Bahan-bahan topi yang dikenakan pun beragam mulai dari dahan pohon, kardus, balon, dan pernak-pernik lainnya.

Sebagaimana dilansir dailymail.co.uk, Senin (27/4/2020), video tersebut diambil di Sekolah Dasar Yangzheng yang terletak di Kota Hangzhou, provinsi Zheijiang China Selatan.

Kepala sekolah Yangzheng, Hong menjelaskan program tersebut sengaja dilakukan sebagai imbauan untuk tetap melakukan social distancing.

"Kami mengimbau murid-murid kami untuk mengenakan topi satu meter agar mereka tetap saling menjaga jarak satu meter dengan yang lainnya," ucap Hong.

Guru-guru di sekolah tersebut telah meminta agar murid-murid mereka membuat topi khusus social distancing tersebut bersama orangtua mereka.

Dikutip dari scmp.com, Senin (27/4/2020), topi-topi yang dikenakan oleh anak-anak tersebut menyerupai pejabat kerajaan pada era dinasti di China.

Ahli sejarah di Hong Kong Tsui Lik-hang mengatakan berdasarkan legenda yang ada topi-topi itu memiliki pembatas yang panjang agar para pejabat kerajaan tidak saling berbincang satu sama lain.

Ian Lam Chun-bun, kepala asosiasi departemen pendidikan dini anak-anak Universitas Pendidikan Hong Kong mengatakan cara tersebut sangat efektif untuk mengenalkan kepada anak-anak soal social distancing.

"Karena anak-anak bisa melihat, dan merasakan topi tersebut, lalu ketika sayap topi itu mengenai seseorang, mereka akan lebih mudah mengerti, dan mengingat pentingnya menjaga jarak," ucap Ian.

Dikutip dari bbc.com, Senin (27/4/2020), beberapa daerah di China telah membuka kembali aktivitas belajar mengajar di segala jenjang pendidikan.

Shanghai telah kembali membuka kegiatan belajar mengajar untuk murid-murid SMP, dan SMA.

Namun pemeriksaan ketat masih dilakukan untuk menjaga keamanan para murid tersebut.

Di Beijing, sejumlah tenaga medis menggunakan Alat Pelindung Diri Lengkap (APD) bertugas memeriksa suhu tubuh murid yang kembali ke sekolah mereka.

Alasan Pemerintah China Tolak Penyelidikan Internasional untuk Ungkap Asal Usul Virus Corona

Hidup di Wuhan Pasca Lockdown

Sudah hampir tiga bulan Wuhan mengalami lockdown hingga akhirnya pada Rabu (8/4/2020) aturan lockdown mulai dilonggarkan, dan orang-orang bisa bebas pergi keluar rumah.

Dikutip dari YouTube VICE News, Kamis (9/4/2020), Lei Jiao seorang warga Wuhan memperlihatkan bagaimana kehidupan di sana setelah lockdown.

Meskipun peraturan telah dilonggarkan, nampak pengecekan masih dilakukan dimana-mana.

Kehidupan di Wuhan pasca lockdown, Kamis (9/4/2020).
Kehidupan di Wuhan pasca lockdown, Kamis (9/4/2020). (YouTube VICE News)

Beberapa petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap masih berjaga di jalan-jalan sekitar Wuhan.

Lei Jiao bercerita bahwa warga Wuhan harus memiliki izin dari pemerintah untuk beraktivitas di luar rumah.

Pemeriksaan suhu tubuh pun masih dilakukan sebagai antisipasi penanganan Covid-19.

Kepala deputi penanganan, dan antisipasi penyakit menular Hu Shuguang mengatakan 0 kasus positif bukan berarti tidak ada risiko.

"Mengangkat lockdown bukan berarti kita menghilangkan langkah-langkah antisipasi wabah," ucapnya.

 Saat Trump Ingin Minta Ganti Rugi dari China atas Corona: Kami Tak Bahagia dengan Situasi yang Ada

Lihat videonya sejak menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SekolahChinaVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved