Virus Corona
Anies Tegaskan Tak Boleh Setengah-setengah Atasi Corona, Peringatkan Bahaya Orang Tanpa Gejala
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa dalam menangani Virus Corona tak boleh setengah-setengah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa dalam menangani Virus Corona tak boleh setengah-setengah.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/4/2020).
Mulanya, Anies mengungkap data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI yang menyebut kini sudah ada sekitar 60 persen warga Jakarta yang berkegiatan di dalam rumah.

• Ali Ngabalin Malah Tertawa saat Dengar Mahfud MD Ungkapkan Kekesalannya di ILC, Begini Reaksinya
"Kalau kita lihat data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di sana tim epedemiologis membuat kajian mereka menunjukkan bahwa hampir 60 persen, sekitar 60 persen penduduk di Jakarta."
"Sejak pertengahan Maret itu berada di dalam di radius sekitar 200 meter dari rumah," cerita Anies.
Anies mengatakan pihaknya kini tengah berusaha agar presentase warga yang memilih berada di dalam rumah semakin tinggi.
"Data itu didapat lewat Google dengan mengecek pergerakan HP-nya di mana HP-nya tidak bergerak lebih dari 200 meter dari wilayah rumah."
"Angka ini harus kita dorong lebih tinggi, kalau kita bisa mendorong 80 persen selama bulan puasa ini mengurangi kegiatan sampai 80 persen penduduk berkegiatan dalam radius dekat rumah atau berada di dalam rumah, maka saya harap kecepatan dalam memutus mata rantai ini bisa meningkat," tegas dia.
• Di ILC, Anies Bantah Karni Ilyas soal Pelambatan Corona di Jakarta: Saya Tak Buat Pengumuman Itu
Ia ingin masyarakat sadar bahwa masalah Virus Corona merupakan sesuatu yang serius.
"Karena kami tidak ingin situasi ini lebih panjang, kita semua menyadari betapa sulitnya situasi yang dihadapi sekarang," katanya.
Anies mengaku paham bahwa banyak warga yang juga butuh mencari uang.
Namun, Gubernur 50 tahun ini menegaskan bahwa masalah Virus Corona dan kebutuhan masyarakat tak bisa dikombinasikan.
"Yang mencari mata pencaharian, yang mau beribadah, yang mau berkegiatan sosial itu semua terhambat karena situasi sekarang."
"Dan ini bukan sesuatu dengan mudah diambil kombinasinya, mudah dikatakan bahwa ya kita mencoba menyeimbangkan," tegasnya.
Menurut dia pemerintah harus memilih hal apa yang menjadi fokus.
"Dalam urusan ini keseimbangannya ini tidak bisa dibuat, ini harus memilih prioritasnya mana? Prioritasnya mana? Ini faktanya begitu," ungkap dia.
• Pakar UI Beri Peringatan meski PSBB Sudah Buat Penyebaran Corona Turun: Jangan Cepat Tarik Simpulan
Pasalnya orang tanpa gejala Virus Corona juga tak bisa diabaikan.
Mereka yang tak terlihat terjangkit Covid-19 masih bebas pergi ke mana-mana.
"Jadi enak untuk kita mengatakan ya kita coba mencari keseimbangan begitu ada orang tanpa gejala, orang tidak punya gejala ini tapi dia berkeliaran, dia berinteraksi maka tinggi prosentase warga tidak berkegiatan itu terganggu oleh orang-orang tanpa gejala atau gejala ringan tapi berinteraksi di luar," ungkapnya.
Sehingga semua pihak diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan.
"Maka kedisiplinan kolektif sangat diperlukan, apakah mudah sangat berat, apakah ringan tidak," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-5:19:
Anies Baswedan Bantah Pernyataan Karni Ilyas
Anies Baswedan membantah soal pernyataan penyebaran Virus Corona di DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu Karni Ilyas bertanya apakah kurva penyebaran Virus Corona di DKI Jakarta sudah mulai mendatar meski pada akhirnya kembali naik.
"Kemarin kita sudah merasa sejuk karena dari Pak Gubernur bahwa ada pengumuman bahwa sudah flat Covid-19."
"Tapi kok hari ini katanya naik lagi apa benar, Pak Gubernur?" tanya Karni Ilyas.
Lalu, Anies membantah dirinya pernah mengatakan bahwa penyebaran Virus Corona sudah mereda.
"Pertama Bang Karni saya tidak membuat pengumuman mengenai itu," ujar Anies.
Sehingga ia memita agar semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan pesan.
"Jadi kita sangat berhati-hati dalam menyampaikan informasi."
"Jadi kemarin sama sekali tidak ada penjelasan dari saya terkait situasi di Jakarta," kata dia.
Lalu, Anies mencoba menjelaskan perkembangan Virus Corona di ibu kota.
Ia menegaskan akan menjelaskan secara transparan.
• Sempat Lockdown Total, 3 Negara Ini Mulai Normal Kembali di Tengah Pandemi Covid-19
"Tapi perlu saya jelaskan di sini Bang Karni, terkait perkembangan kabar itu."
"Begini jadi selama ini kami selalu mengambil satu prinsip transparan, faktual, sampaikan apa adanya tidak dilebihkan tidak dikurangi," ungkap Gubernur 50 tahun ini.
Ia tak ingin membuat masyarakat santai tapi juga tak ingin membuat panik.
"Tidak dibuat jadi nyaman buat pendengar tapi tidak juga dibuat dilebihkan untuk membuat gelisah, apa adanya," sambungnya.
Anies menuturkan bahwa pertambahan Virus Corona itu masih terjadi.
Meski demikian, pertambahan itu tidak sebanyak sebelum ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
"Dan menyangkut dengan soal Covid-19, saya perlu sampaikan di Jakarta kasusnya masih bertambah tetapi memang pertambahannya memang lebih kecil dari waktu-waktu sebelumnya."
"Jadi ada perlambatan penambahan kalau misalnya dulu tambah 200 sekarang 150 itu misalnya, sebagai ilustrasi," jelasnya.
• Peraturan Bansos Covid-19 Disebut Tumpang Tindih, Kantor Staf Presiden: Problem Kita Itu di Data
Sehingga, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan bahwa Jakarta belum terbebas dari Virus Corona.
"Tapi itu masih ada pertambahan jadi jangan sampai kemudian kita merasa Jakarta sudah merdeka dari Covid, belum kita belum merdeka lawan Covid. Kita masih harus serius menuntaskan," pungkasnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com)