Virus Corona
Soal Bansos yang Tidak Tepat Sasaran, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Tidak Dibesar-besarkan
Abdurrahman Suhaimi menyampaikan tidak perlu membesar-besarkan persoalan bansos yang tidak tepat sasaran.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi menyampaikan tidak perlu membesar-besarkan persoalan bansos yang tidak tepat sasaran.
Seperti diketahui, bansos diberikan dalam rangka pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta yang kini telah berjalan dua pekan lebih.
Memang beberapa waktu lalu Gubernur Anies Bawedan juga menyampaikan bahwa kesalahan pendataan penerima bantuan sosial adalah hal yang wajar.

• Kunjungan Keluarga di Tengah Corona yang Berakhir Memilukan, Kehilangan Ayah dan Suami dalam 2 Hari
Sebab, data penduduk yang dikantongi pemrov DKI Jakarta untuk menerima bantuan jumlahnya besar, yakni sebanyak 1,2 juta KK.
Dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas.tv, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyampaikan hal yang senada dengan gubernur.
Menurutnya, kesalahan tersebut tidak perlu dibesarkan karena akan menjadi hal yang tidak baik.
Ia mengimbau agar menyikapi dengan bijaksana permasalahan tersebut.
"Kita harus arif dalam memandang hal ini, tidak membesar-besarkan masalah ini, yang justru menjadi hal negatif, namun bukan berarti yang negatif tidak kita perbaiki," ujar Abduraahman Suhaimi pada Jumat (24/4/2020).
Pendataan yang kurang tepat dinilai sebagai human eror di tengah pandemi, karena pendataan bersifat darurat dan harus cepat.
Ia juga menegaskan bahwa langkah yang ditempuh pemprov dan pemerntah pusat juga merupakan langkah darurat.
• Penghasilan Merosot karena Dampak Corona, Perantau Harus Rela Tinggal di Bangunan Tak Layak
• Efek Jangka Panjang Virus Corona, Bisa Sebabkan Kerusakan Paru-paru hingga Masalah Mental
"Ini adalah masa darurat, yang dibutuhkan adalah kecepatan," terang Abdurahman Suhaimi.
"Jadi cara pandangnya juga adalah dengan cara pandang kondisi darurat, tidak dalam kondisi normal."
Karenanya, bila ada satu dua blunder yang terjadi di lapangan menurut Suhaimi hal tersebut adalah persoalan biasa.
Namun bukan berarti kesalahan tersebut tidak akan diperbaiki ke depannya.
"Jadi kalau ada hal-hal yang sifatnya salah satu dua persen, itu menurut saya hal yang biasa," ujar Abduraahman Suhaimi.