Virus Corona
Sebut Ada Konspirasi soal Kasus Stafsus Jokowi, Rocky Gerung: 400 Triliun Menggiurkan Moral Hazard
Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait permasalahan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Ternyata di perjalanan, baru beberapa bulan 3 orang sudah bermasalah ya," terang Refly.
"Satu Belva Devara, yang kedua Andi Taufan, yang ketiga adalah Billy Mambrasar."
• Reaksi Jokowi soal Mundurnya Belva Devara dari Stafsus Milenial setelah Banyak Desakan
• Kata Adi Prayitno soal Kisruh Kartu Pra Kerja, Soroti Nama Belva Devara: Secara Moral Kurang Bagus
Menurut Refly, di antara ketiga stafsus milenial itu, Belva Devara adalah yang paling menunjukkan sikap tegas dan gentle.
Hal itu ditunjukkan dengan pengunduran diri Belva Devara seusai kisruh proyek Kartu Pra Kerja.
Namun berbeda dengan Belva, Andi Taufan disebutnya menunjukkan sikap sebaliknya.
Diketahui, Andi Taufan sempat menuai kritikan setelah mengirimkan surat kepada seluruh camat di Indonesia menggunakan kop berlambang Sekretariat Presiden.
"Belva gentle sekali, dia mengundurkan diri, tapi Andi Taufan, pihak istana mengatakan sudah menegur," ujar Refly.
"Padahal, teguran itu ya terkait dengan pelanggaran prosedur atau pelanggaran hukum."
Selain kedua stafsus tersebut, Refly juga menyoroti nama Billy Mambrasar.
Menurut dia, meskipun tak melanggar etik dan hukum, Billy Mambrasar telah bersikap konyol setelah mengklaim dirinya selevel dengan menteri dan pejabat di Amerika Serikat.
"Tapi dari segi etik lain lagi, kalau misalnya Andi Taufan merasa dia merasa etika harusnya mundur juga," ujar Refly.
"Billy Mambrasar mungkin tidak melanggar etik tapi konyol, itu saja," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-9.15:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)