Terkini Nasional
Pernah Minta Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun: Bukan Masukan Saya saja
Setelah Belva resmi mundur dari posisi Stafsus milenial presiden RI Joko Widodo, Refly Harun mengungkit pernyataannya yang pernah minta Belva memilih
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
"Coba bayangkan kalau negara ini berjalan tanpa kritik maka potensi conflict of interest ini tidak bisa kita cegah, jadi dia memilih untuk mundur, jadi dia memilih untuk tidak menjadi staf khusus presiden," ucapnya.
Ia kemudian menyinggung ucapan pengunduran diri Belva yang ditulis lewat akun Instagram milik CEO Ruang Guru tersebut.
"Dia tuliskan itu lagi-lagi di medsosnya, kalau dia kemarin dia tulis di Twitternya, ini dia tulis di dalam Instagram," kata Refly.
Refly lalu menyoroti sosok Belva, dan pencapaiannya dalam bidang akademis.
Ia memaparkan bagaimana Belva berhasil meraih gelar S1 di Nanyang Technological University yang berada di Singapur, kemudian meraih double degree gelar master di perguruan tinggi papan atas dunia, yakni Stanford University, dan Harvard University.
Refly mengakui pencapaian akademis Belva tergolong luar biasa.
"Mungkin sebagian dari kita mungkin cuma bermimpi saja untuk masuk ke dua universitas ngetop di dunia itu ya," ungkapnya.
• Refly Harun Singgung 7 Stafsus Milenial yang Dulu Dibangga-banggakan Jokowi: Nih Lihat Presiden
Lihat videonya mulai menit ke-2:25:
Belva Tidak Ingin Presiden Banyak Pikiran
Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) milenial Persiden RI Joko Widodo (Jokowi) Adamas Belva Syah Devara telah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Stafsus.
Pria yang juga menjadi CEO dari Ruang Guru tersebut mengundurkan diri setelah beberapa hari sebelumnya sempat menjadi perhatian publik karena dituding memanfaatkan posisinya sebagai Stafsus untuk kepentingan perusahaan miliknya.
Pernyataan mengundurkan dirinya ia sampaikan lewat akun Instagram resmi miliknya, @belvadevara, Selasa (21/4/2020).

Pada unggahannya tersebut Belva mengakui telah mengirim surat pengunduran diri kepada Jokowi pada Rabu (15/4/2020), dan telah sampai kepada RI 1 di hari Jumat (17/4/2020).
Kemudian ia meluruskan kembali soal Ruang Guru menjadi mitra dari program Kartu Prakerja.
Ia menjelaskan sama sekali tidak ada konflik kepentingan pada kebijakan tersebut.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.