Terkini Nasional
Pernah Minta Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun: Bukan Masukan Saya saja
Setelah Belva resmi mundur dari posisi Stafsus milenial presiden RI Joko Widodo, Refly Harun mengungkit pernyataannya yang pernah minta Belva memilih
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Presiden milenial Belva Syah Devara kini telah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai pendamping Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkit kembali pernyataannya yang pernah meminta Belva untuk memilih satu dari dua pilihan, menetap atau mundur dari Stafsus.
Refly menjelaskan bahwa pernyataan tersebut tidak murni berasal dari dirinya seorang, namun dari banyak pihak yang juga berpandangan bahwa Belva layak mundur dari posisinya.

• Kisruh Kartu Pra Kerja, Begini Kritik Pengamat pada Stafsus Milenial: Anda Sadar saat Ini Dilihat?
Dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (24/4/2020), awalnya Refly menceritakan soal video yang pernah ia unggah di YouTube.
Pada video tersebut Refly membuat konten yang mengulas bagaimana Belva sudah terjebak dalam conflict of interest atau konflik kepentingan.
Di dalam videonya, Refly menceritakan bagaimana Belva dapat meraih keuntungan melalui keikutsertaan perusahaan miliknya, yakni Ruang Guru di dalam program besar pemerintah, yaitu Kartu Prakerja.
Merujuk dari dugaan Belva memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi, Refly blak-blakan memberikan Belva dua pilihan.
Pilihan pertama adalah Belva berhak mempertahankan jabatannya sebagai Stafsus milennial namun dengan syarat dirinya tidak boleh mengikutsertakan perusahaannya dalam proyek pemerintah.
Pilihan kedua Belva harus mundur apabila ingin bebas berbisnis.
"Masih ingat pada video yang lalu saya memberi pilihan pada Mas Belva Devara yaitu mundur sebagai staf khusus presiden dan silahkan bekerja sama dengan pemerintah, menggarap proyek pemerintah," ujar Refly.
"Atau kalau menjadi staf khusus tidak boleh menggarap proyek pemerintah."
Mantan Komisaris Utama Pelindo I menjelaskan bahwa dirinya meminta Belva mundur bukan hanya dari opini pribadinya.
Ia mengatakan banyak masyarakat yang juga sepaham bahwa Belva harus mengundurkan diri.
"Ya tentu bukan masukan saya saja, kritik banyak orang, itulah fungsinya kritik," kata Refly sembari tersenyum.
• Peneliti Inggris Ungkap Mengapa Corona di Eropa Lebih Cepat, Singgung Lonjakan Kematian di Jakarta
Refly mengatakan kritik memang harus terus dilakukan agar tidak ada orang yang memanfaatkan posisinya di dalam pemerintahan demi keuntungan pribadi.