Breaking News:

Terkini Nasional

Jokowi Doakan Belva Devara dan Andi Taufan setelah Mundur dari Stafsus: Mereka Banyak Membantu Saya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendoakan yang terbaik untuk Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Angkie Yudistia (dua kanan), dan Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). 

Dilansri TribunWow.com, Rocky Gerung bahkan menyebut ada konspirasi di balik permasalahan Stafsus Jokowi tersebut.

Dalam tayangan Youtube pribadinya, Rocky Gerung Official, Kamis (23/4/2020), dirinya mulanya mengungkapkan bahwa ada pembelaan yang dilakukan oleh stafsus lain, maupun orang di istana.

Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya permasalahan staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya permasalahan staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Youtube/Rocky Gerung Official)

 

 Ibaratkan Masalah Stafsus seperti Kasus Virus Corona, Rocky Gerung: Satu Istana Harus Dinyatakan ODP

Menurutnya, mereka ada yang mengatakan bahwa Stafsus yang bermasalah tersebut sudah diberikan teguran dan lain sebagainya.

Bahkan menurut Rocky Gerung ada juga yang beranggapan bahwa para Stafsus masih dalam usia milenial yang tentunya masih belum paham dengan betul.

Namun, Rocky Gerung menilai, teguran yang dilakukan oleh stafsus lain justru menerangkan bahwa mereka juga ikut terlibat atau setidaknya mengetahui masalah tersebut.

"Saya mendengar apologi dari stafsus yang lain, dari orang KSP, dari lingkungan istana 'Mbok ya sudah, sudah kita tegur segala macam'," ujar Rocky Gerung.

"Tetapi teguran itu juga apologetik, ada seorang juru bicara yang bilang ah nanti kita periksa dulu, mungkin dia sebagai kaum milenial, anak muda enggak ngerti apa-apa," sambungnya.

"Keterangan itu sendiri sudah meragukan, berarti dia tahu sebetulnya, bahwa ada kong kalikong," tegasnya.

Atas dasar itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa ada konspirasi di balik masalah itu yang tidak hanya melibatkan para Stafsus lain, melainkan bisa saja para pejabat di Istana.

Konsiprasi yang dimaksud Rocky Gerung di sini adalah berkaitan masalah penyalahgunaan uang negara untuk penanganan Virus Corona.

 Refly Harun Singgung 7 Stafsus Milenial yang Dulu Dibangga-banggakan Jokowi: Nih Lihat Presiden

"Jadi sifat apologetik semacam ini justru yang menerangkan bahwa memang ada semacam konspirasi untuk 'merampok' dalam kedaruratan," ungkap Rocky Gerung.

Selanjutnya, Rocky Gerung pun tidak lagi beranggapan bahwa memang ada kekeliruan yang tidak disengaja oleh mereka.

Rocky Gerung lantas menduga memang ada sesuatu yang terorganisir untuk bisa memanfaatkan anggaran untuk penanganan Virus Corona.

Karena seperti diketahui pemerintah telah menggelontorkan dana besar, yakni sebesar Rp 405 triliun.

"Jadi kita enggak perlu sopan untuk mengatakan 'Ah iya mungkin itu keliru', itu enggak," tegasnya.

"Pasti ada sesuatu yang terorganisir, karena itu saya katakan, satu gejala korupsi di istana, maka satu istana itu harus di-ODP-kan."

"Jangan-jangan sebetulnya semuanya punya motif, karena 400 triliun itu menggiurkan moral hazard (jebakan moral -red),," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-4.38

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiBelva DevaraAndi Taufan Garuda PutraStaf Khusus Presiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved