Breaking News:

Terkini Nasional

Jokowi Doakan Belva Devara dan Andi Taufan setelah Mundur dari Stafsus: Mereka Banyak Membantu Saya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendoakan yang terbaik untuk Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Angkie Yudistia (dua kanan), dan Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendoakan yang terbaik untuk Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Seperti yang diketahui Belva Devara dan Andi Taufan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden.

Belva Devara dan Andi Taufan memilih mundur setelah adanya permasalahan yang menyangkut konflik kepentingan.

Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya  Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Angkie Yudistia (dua kanan), dan Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO (TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO)

Pilih Mudur dari Stafsus Presiden, Andi Taufan Ingin Mengabdi secara Penuh pada Masyarakat

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jokowi mengaku memahami dengan keputusan yang diambil oleh Belva Devara dan Andi Taufan.

Jokowi juga memuji kualitas dan kapasitas dari kedua selama menjadi bagian di pemerintahan.

Menurut Jokowi, keduanya sebanarnya memang belum mengetahui sepenuhnya terkait pemerintahan dan kebijakannya.

"Saya memahami kenapa mereka mundur, Saudra Belva Devara dan Andi Taifan. Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," ujar Jokowi.

"Sebetulnya saya ingin mereka tahu mengenai pemerintahan dan kebijakan publik," jelasnya.

Meski begitu, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada CEO Amartha dan CEO sekaligus pendiri Ruang Guru.

Keduanya dinilai sudah banyak membantu tugas-tugas kepresidenan, termasuk dengan menciptakan berbagai inovasi dalam bentuk pelayanan publik.

Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun Soroti Ruang Guru: Silakan Lanjutkan Proyeknya

Selain itu, Jokowi mendoakan setelah tidak lagi menjadi Stafsus, keduanya tetap bisa melanjutkan kariernya sesuai dengan bidangnya masing-masing.

"Mereka telah banyak membantu saya bersama-sama dengan staf khusus lainnya dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik sehingga lebih cepat dan efektif," jelasnya.

"Saya meyakini, insyallah, mereka akan suses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang tekfin keuangan mikro dan usaha kecil," pungkasnya.

Rocky Gerung Sebut Ada Konspirasi soal Kasus Stafsus Jokowi

Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait permasalahan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansri TribunWow.com, Rocky Gerung bahkan menyebut ada konspirasi di balik permasalahan Stafsus Jokowi tersebut.

Dalam tayangan Youtube pribadinya, Rocky Gerung Official, Kamis (23/4/2020), dirinya mulanya mengungkapkan bahwa ada pembelaan yang dilakukan oleh stafsus lain, maupun orang di istana.

Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya permasalahan staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya permasalahan staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Youtube/Rocky Gerung Official)

 

 Ibaratkan Masalah Stafsus seperti Kasus Virus Corona, Rocky Gerung: Satu Istana Harus Dinyatakan ODP

Menurutnya, mereka ada yang mengatakan bahwa Stafsus yang bermasalah tersebut sudah diberikan teguran dan lain sebagainya.

Bahkan menurut Rocky Gerung ada juga yang beranggapan bahwa para Stafsus masih dalam usia milenial yang tentunya masih belum paham dengan betul.

Namun, Rocky Gerung menilai, teguran yang dilakukan oleh stafsus lain justru menerangkan bahwa mereka juga ikut terlibat atau setidaknya mengetahui masalah tersebut.

"Saya mendengar apologi dari stafsus yang lain, dari orang KSP, dari lingkungan istana 'Mbok ya sudah, sudah kita tegur segala macam'," ujar Rocky Gerung.

"Tetapi teguran itu juga apologetik, ada seorang juru bicara yang bilang ah nanti kita periksa dulu, mungkin dia sebagai kaum milenial, anak muda enggak ngerti apa-apa," sambungnya.

"Keterangan itu sendiri sudah meragukan, berarti dia tahu sebetulnya, bahwa ada kong kalikong," tegasnya.

Atas dasar itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa ada konspirasi di balik masalah itu yang tidak hanya melibatkan para Stafsus lain, melainkan bisa saja para pejabat di Istana.

Konsiprasi yang dimaksud Rocky Gerung di sini adalah berkaitan masalah penyalahgunaan uang negara untuk penanganan Virus Corona.

 Refly Harun Singgung 7 Stafsus Milenial yang Dulu Dibangga-banggakan Jokowi: Nih Lihat Presiden

"Jadi sifat apologetik semacam ini justru yang menerangkan bahwa memang ada semacam konspirasi untuk 'merampok' dalam kedaruratan," ungkap Rocky Gerung.

Selanjutnya, Rocky Gerung pun tidak lagi beranggapan bahwa memang ada kekeliruan yang tidak disengaja oleh mereka.

Rocky Gerung lantas menduga memang ada sesuatu yang terorganisir untuk bisa memanfaatkan anggaran untuk penanganan Virus Corona.

Karena seperti diketahui pemerintah telah menggelontorkan dana besar, yakni sebesar Rp 405 triliun.

"Jadi kita enggak perlu sopan untuk mengatakan 'Ah iya mungkin itu keliru', itu enggak," tegasnya.

"Pasti ada sesuatu yang terorganisir, karena itu saya katakan, satu gejala korupsi di istana, maka satu istana itu harus di-ODP-kan."

"Jangan-jangan sebetulnya semuanya punya motif, karena 400 triliun itu menggiurkan moral hazard (jebakan moral -red),," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-4.38

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiBelva DevaraAndi Taufan Garuda PutraStaf Khusus Presiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved