Breaking News:

Virus Corona

Beri Wejangan Jokowi soal Corona, Pengamat Imbau sang Presiden Konsultasi dengan PDIP, Ini Sebabnya

Pengamat Politik Hendri Satrio mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segara berkonsultasi dengan PDI Perjuangan untuk mengatasi Virus Corona.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube realita TV
Pengamat Politik Hendri Satrio dalam kanal YouTube realita TV, Rabu (24/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Hendri Satrio mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segara berkonsultasi dengan PDI Perjuangan untuk mengatasi wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Hendri Satrio mengatakan kurangnya kritikan politisi soal penanganan Virus Corona justru menjadi ancaman bagi Jokowi.

Karena itu, ia mengimbau Jokowi untuk berhati-hati dan memikirkan cara yang tepat untuk mengentikan penyebaran Virus Corona.

Melalui tayangan YouTube realita TV, Rabu (24/4/2020), Hendri Satrio mulanya menyinggung soal lemahnya kritikan dari DPR di masa pandemi seperti yang kini terjadi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Desakan ke Jokowi untuk Reshuffle setelah Polemik Kartu Prakerja, Pengamat: Sebabnya Gak Diberesin

Bahas Corona, Refly Harun Singgung Bagi-bagi Kekuasaan Era Jokowi: Presiden Tak Cukup Percaya Diri

Menurut dia, hal itu sangat kontras dengan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ada kita temukan, tapi suaranya tidak kencang karena otomatis cuma PKS dan Demokrat saja kan yang bersuara , dan volumenya bisa dikecilin," ujar Hendri.

"Kalau zamannya Pak SBY, PDIP dan Gerindra kalau digabung suaranya besar, jadi volumenya juga besar."

Hendri mengatakan, kondisi yang minim kritikan justru akan berimbas buruk pada pemerintah.

Terkait hal itu, Hendri malah menyampaikan guyonannya dengan memberikan sebuah contoh untuk memperjelas pernyataannya.

"Sebetulnya buat pemerintahan hal ini sebetulnya enggak bagus juga yang terjadi sekarang tanpa ada kritikan," jelas Hendri.

"Karena bisa aja didiemin, ngerti kan kalau orang lagi pacaran didiemin sakitnya juga sama kalau berantem, karena dianggapnya enggak diurus kan."

Tanggapi Kritikan Program Kartu Prakerja pada Najwa, Jokowi: Tidak Murni Training, Sudah Semi Bansos

Lantas, ia meminta Jokowi untuk berhati-hati dan segera berkonsultasi dengan partai pengusung, PDI Perjuangan.

"Hati-hati loh Pak Jokowi dengan kondisi seperti ini, Pak Jokowi mestinya konsultasi segera dengan PDI Perjuangan," ujarnya.

Tak hanya itu, Hendri juga menyinggung sejumlah partai koalisi yang bungkam setelah Virus Corona melanda.

"Jangan sampai kemudian ternyata dalam kondisi seperti ini Pak Jokowi didiemin sama PDI Perjuangan, didiemin sama NasDem, didiemin sama Golkar, dibiarin aja," jelas Hendri.

"Nanti kemudian kalau kondisi tidak memungkinkan toh partai politik yang akan mengalih fungsi," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-10.00:

Keoptimisan Jokowi Atasi Corona

Di sisi lain, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa keoptimisannya bisa segera mengatasi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi dengan optimis mengatakan pada bulan Juni Virus Corona sudah menurun dan bahkan bisa dikatakan dalam tahap ringan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat diwawancarai oleh Najwa Sihab di Istana Merdeka yang ditayangkan dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

  Najwa Shihab Tanya soal Data Kematian Pasien Corona Versi IDI, Jokowi: Jangan Memperkeruh Suasana

Jokowi mulanya mengatakan sudah banyak lembaga-lembaga ataupun pihak-pihak yang mempunyai prediksinya sendiri-sendiri yang hasilnya berbeda-beda.

Ada yang mengatakan pada pertengahan April, akhir Mei, hingga pada bulan Juni.

Namun menurut Jokowi, penyebaran Virus Corona ini tidak bisa ditebak dan diprediksi.

Terlebih, Virus Corona merupakan virus baru dan menyasar pada semua belahan dunia, sehingga menjadi pandemi global.

"Mbak Nana, setiap hari masuk ke saya, hitungan-hitungan kapan puncaknya dan kapan akan turun," kata Jokowi.

Dengan model matematis yang berbeda-beda, ada yang menyampaikan di situ, minggu kedua April sudah puncak kemudian turun, ada yang menyampaikan minggu terakhir April, ada yang mengatakan awal Mei, pertengahan Mei, akhir Mei, dan ada yang mengatakan Juni," sambungnya.

"Berbeda-beda semua, karena sekali lagi, Virus Corona ini barang baru yang itungannya menurut saya bisa dihitung dengan cara yang berbeda-beda dengan hasil yang berbeda-beda."

Meski begitu, terlepas dari semua prediksi itu semua, Jokowi optimis pemerintah bisa mengatasi Virus Corona pada bulan Juli.

 Haris Azhar Terang-terangan Sebut Sosok yang Layak Pimpin Indonesia 2024: Rocky Gerung Boleh Juga

Dengan kata lain, Presiden asal Solo, Jawa Tengah itu menyebut penyebaran Covid-19 di Indonesia akan memasuki puncak pada di akhir Mei atau awal Juni.

"Kalau ditanya ke saya, ya saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan," ujar Jokowi optimis.

"Sehingga puncaknya saya harapkan pada bulan Mei itu sudah betul-betul dalam posisi puncak, kemudian turun dan ladai," imbuhnya.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan untuk mewujudkan keoptimisan tersebut, maka tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri.

Masyarakat dinilai mempunyai peran besar dalam mengatasi penyebaran Virus Corona.

Oleh karenanya, Jokowi berharap semua masyarakat bisa ikut serta bersama pemerintah untuk bisa mewujudkan harapan nyata tersebut.

"Namun dengan catatan, masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat, itu, kucinya di situ," pungkasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Hendri SatrioVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved