Virus Corona
Najwa Shihab Singgung PHK karena Corona, Jokowi Ungkap Solusinya: Semua Negara Mengalami Itu
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan bagaimana pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana untuk membantu warga terdampak Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Sebelumnya, Pemilik maskapai penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti juga telah menceritakan bagaimana kondisi bisnis miliknya setelah terhantam pandemi Virus Corona (Covid-19).
Susi jujur mengakui kini 95 persen pendapatannya sudah hilang, karena sepinya pemasukan.
Bahkan ia tidak memungkiri apabila kondisi terus berlanjut, dirinya terancam bangkrut.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Senin (21/4/2020).
Awalnya Presiden ILC Karni Ilyas meminta pandangan Susi mengenai kondisi saat ini dari sudut pandangnya sebagai pengusaha.
"Ibu kan punya usaha tapi lebih ke transportasi, dan saya tidak tahu yang lain-lainnya," kata Karni Ilyas.
"Saya dengar cabang-cabang lainnya banyak," lanjutnya.
Susi menjawab kini pendapatannya makin menipis karena penutupan bandara yang terjadi dimana-mana.
"Sekarang ya cuma (bisnis) transportasi Susi Air saja, tapi ya sejak Bulan Maret kita sudah 95 persen mid of March (pertengahan Maret), airport-airport (bandara-bandara) sudah tutup," ujarnya.
"Di Papua tutup, jadi kita sekarang tinggal 5 persen saja penerbangan kita mungkin minggu depan makin berkurang," lanjut Susi.
Rugi 95 Persen
Susi lalu menjelaskan soal kerugian yang kini ia miliki.
Ia mengatakan pendapatannya kini hanya lima persen.
"Pendapatan kita tinggal lima persen dari 100 persen," ujar Susi.
Kerugian yang ia alami bahkan bisa mencapai angka Rp 30 miliar per bulan.
"Kalau kita tidak melakukan efisiensi, restructuring organisasi, pengurangan karyawan, meng-upgrade pilot ya tentunya bisa Rp 20 sampai 30 miliar per bulan lebih," papar Susi.