Virus Corona
Najwa Minta Maaf karena Ungkit Banyak Masalah, Jokowi: Kalau Ada Data Sampaikan, Apa Sulitnya?
Najwa Shihab tanya ke Jokowi mengenai hal-hal yang menjadi masalah di Indonesia akibat Virus Corona, termasuk transparansi data.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Sehingga apa yang kita sampaikan di awal-awal itu, tetapi bahwa data itu transparan itu penting supaya semua orang ngerti dan bisa menjaga dan bisa memproteksi, siapa yang terkena sehingga tindakan apa yang dilakukan," katanya.
Tranparansi data berguna untuk melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona, termasuk berguna dalam kegiatan pelacakan.
"Tiga hal saya sampaikan sejak awal, tes uji secara masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat."
"Data yang transparan sangat berhubungan dengan itu tadi," kata Jokowi.
Lalu, Najwa bertanya lagi mengenai pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Namun, Najwa sempat minta maaf pada Jokowi lantaran menyinggung banyak masalah data pada sang presiden.
"Masih menyisakan masalah pak, Bapak memerintahkan untuk dibuka semua, termasuk PDP (Pasien dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pantauan)."
"Tetapi masalah terakhir Pak, maaf Pak pertanyaan saya masalah semua, karena kita sedang menghadapi masalah ini," ujar Najwa tampak canggung.
"Akan saya jelaskan," ucap Jokowi.
• Jenis-jenis Obat yang Mungkin Efektif untuk Virus Corona, Benarkah Obat Malaria Ampuh?

Melanjutkan pertanyaannya, Najwa menyinggung pernyataan IDI yang menyebut ada lebih 1.000 orang meninggal terkait kasus Virus Corona.
"Ada banyak sekali list masalah yang saya ingin tanyakan ke Bapak, IDI pak angka kematian yang disampaikan oleh pemerintah saat ini belum mengambarkan kondisi riil kasus Corona di Indonesia."
"Sesungguhnyan menurut IDI lebih seribu orang, jadi pertanyaan ini keluar setelah pernyataan Bapak supaya lebih transparan, tetapi masih terjadi kesalahpahaman, kesimpangsiuran," tanya Najwa.
Lalu, Jokowi menjelaskan lagi bahwa data yang disampaikan Pemerintah Pusat itu yang didapat dari daerah.
Jika IDI memiliki data lain, ia meminta tolong agar disampaikan langsung ke Gugus Tugas Covid-19 atau Kementerian Kesehatan.
"Ya sekali lagi kan data yang kita peroleh itu dari daerah, dari kabupaten, kota dan provinsi."