Virus Corona
Keberadaan Terawan di Tengah Wabah Corona Jadi Pertanyaan Publik, Jokowi Ungkap Kesibukan Menkes
Jokowi menjawab pertanyaan soal dimana Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang tengah menjadi pertanyaan publik di tengah wabah Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan soal dimana Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang tengah menjadi pertanyaan publik di tengah wabah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Jokowi pada Najwa Shihab di Istana Merdeka, Jakarta pada acara Mata Najwa, Selasa (21/4/2020).
Mulanya, Najwa Shihab menyinggung soal adanya tanggapan bahwa pemerintah menyepelekan masalah Virus Corona pada awal penyebarannya di Indonesia.
• Najwa Minta Maaf karena Ungkit Banyak Masalah, Jokowi: Kalau Ada Data Sampaikan, Apa Sulitnya?
"Ada juga di awal-awal pandemi ini pak, banyak pejabat publik yang justru mengentengkan masalah."
"Menteri Kesehatan Terawan misalnya yang bilang ini flu biasa akan sembuh sendiri cukup, jadi ada kesan menganggap ini bukan masalah yang serius, apakah betul kesan itu," tanya Najwa.
Jokowi menjawab bahwa dalam mengambil keputusan masalah Virus Corona pihaknya tak ingin terburu-buru.
Sehingga, ia menduga itulah mengapa publik sempat mengira pemerintah lamban mengatasi masalah Virus Corona.
"Di awal sudah saya sampaikan bahwa ini virus berbahaya, sangat berhaya tapi bisa dicegah dan dihindari."
"Tapi kita tidak ingin membuat kebijakan itu dengan cara grusa-grusu, yang ini dinilai oleh publik itu mungkin lamban di situ," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa membuat publik tidak panik pada awal kemunculan Virus Corona juga bagian dari keputusan atau tindakan.
"Membuat publik tenang itu tidak dilihat sebagai keputusan, itu sudah keputusan," ujar Jokowi.
"Membuat publik agar tidak panik itu keputusan, itu tidak dilihat sebagai sebuah keputusan, anunya di situ, agak berbedanya di situ," imbuhnya.

• Sebut Pemerintah Ambigu Tangani Corona, Agus Pambagio Singgung Proyek Strategis: Negara Jangan Pelit
Lalu, Presiden 58 tahun ini mengatakan bahwa Indonesia juga sempat diragukan soal tes PCR.
"Kemudian awal-awal juga lab yang ada di Kementerian Kesehatan diragukan 'Enggak bisa itu ngetes PCR'."
"Di awal-awal kan padahal sudah kita coba bolak-balik sudah bisa, masih banyak yang menyampaikan ahli-ahli bahwa itu tidak layak untuk melakukan uji PCR," ungkapnya.
Selain itu, Jokowi menceritakan, alat-alat kesehatan yang berhubungan dengan Virus Corona juga susah ditemukan.
Pasalnya hampir seluruh negara di dunia juga tengah membutuhkannya.
"Ya jangan seperti itulah, sampai sekarang pun enggak ada masalah. Dan perlu saya sampaikan persiapan untuk PCR ini karena ini sekali lagi rebutan."
"Yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semua menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," ungkap dia.
Lalu, Najwa secara terang-terangan meminta penilaian atas kinerja Terawan.
Jokowi menjawab bahwa dirinya juga sadar ada banyak kritik yang dilayangkan kepada Terawan.
Meski demikian, Jokowi merasa masih bisa memaklumi hal tersebut.
• Perbedaan Makna Mudik dan Pulang Kampung Versi Jokowi: Anak Istri di Kampung, Jadi Mereka Pulang
"To the point Pak Jokowi, bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan, Pak Terawan?" tanya Najwa.
"Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tidak ada yang sempurna. Jadi kalau ada yang mengatakan, masyarakat ada yang kecewa, saya kira itu wajar."
"Setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada risikonya," jawab Jokowi.
Lalu, Najwa bertanya lagi soal desakan mundur oleh masyarakat pada Terawan.
"Masyarakat bahkan sampai sejauh ini, walaupun ini hak prerogatif Presiden untuk memilih pembantunya tapi sejauh ada yang menilai harus mundur karena kinerjanya jauh dari memuaskan, penilaian berbeda-beda, yang saya ingin tanyakan penilaian Bapak presiden atas anak buahnya," tanya Najwa.
Jokowi menjawab bahwa Terawan sekarang juga mengurusi Demam Berdarah yang juga banyak terjadi di Indonesia.
Sedangkan masalah Covid-19 diurus oleh Gugus Tugas Covid-19.
• Di Mata Najwa, Jokowi Blak-blakan Ungkap Biaya untuk Jakarta jika Lockdown: Rp 550 Miliar Sehari
Pernyataan Jokowi tersebut juga menjawab pertanyaan masyarakat mengapa Terawan sering tak terlihat di depan publik terkait Covid-19.
"Yang ditangani Menteri Kesehatan kan bukan cuma urusan Covid, ada juga yang lain misalnya demam berdarah yang baru ramai di berbagai provinsi," ujar Jokowi.
"Tetapi untuk urusan Covid kan sudah di-handle oleh gugus tugas Covid. Dan saya lihat Menteri Terawan sudah bekerja secara keras," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit ke-11:28:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)