Breaking News:

Virus Corona

PSBB DKI Jakarta Resmi Diperpanjang sampai 22 Mei, Anies Baswedan: Sekarang adalah Fase Penegakan

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi DKI Jakarta resmi diperpanjang selama satu bulan ke depan, yakni sampai 22 Mei 2020.

YouTube/Pemprov DKI Jakarta
Gunernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam konferensi pers Kantor Balai Kota, Rabu (22/4/2020) yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta. 

"Hari-hari kemarin banyaksifatnya edukasional, diberikan peringatan, diimbau, karena banyak masyarakat yang masih belum menyadari benar tentang PSBB dan aturan-aturannya," jelasnya.

"Ke depan fase imbauan sudah selesai, sekarang adalah fase penegakan."

"Karena itu di hari-hari ke depan, semua yang melanggar tidak akan diberi peringatan lagi, tetapi langsung ditindak, pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 3.05

Curhat Pengusaha Restoran selama PSBB: Sampai Bulan Juni Kita Sudah Inalillahi

Restoran adalah satu dari sekian sektor usaha yang merugi akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Pengusaha Restoran Emil Arifin menjelaskan kerugian bisnis restoran semakin parah setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Ia mengatakan apabila kerugian terus berlanjut hingga bulan Juni, banyak restoran yang akan bangkrut.

Pengemudi ojek online (ojol) mangambil pesanan konsumen di salah satu toko minuman di Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Selasa (7/4/2020). Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), pengemudi ojek online harus tetap mencari nafkah di luar rumah meski khawatir tertular virus corona. Meski begitu, layanan penumpang menurun drastis bahkan nyaris tidak ada penumpang setiap harinya karena himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tinggal di rumah dan yang terbaru himbauan Polri pengendara sepeda motor untuk tidak berboncengan atau membawa penumpang guna mencegah penyebaran Covid-1. Sekarang ini para pengemudi ojek online tinggal mengandalkan layanan pesan-antar makanan/minuman dan pengiriman barang. Kedua layanan ini juga mengalami penurunan karena banyak toko, restoran, dan warung makan dan minum yang tutup.
Pengemudi ojek online (ojol) mangambil pesanan konsumen di salah satu toko minuman di Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Selasa (7/4/2020). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

 Susi Pudjiastuti Blak-blakan Cerita Kerugian Imbas Corona, Terancam Bangkrut, Rugi Rp 30 M per Bulan

Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (21/4/2020), awalnya Emil bercerita sebelum PSBB diterapkan, restoran masih bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 20 hingga 30 persen.

Emil mengatakan pendapatan sebelum PSBB bisa lebih banyak karena masih diperbolehkan bagi masyarakat untuk makan di restoran.

Namun semenjak masyarakat dilarang untuk makan langsung di restoran, kini pendapatan terus menipis hingga tersisa 10 persen saja.

"Tapi begitu PSBB tidak ada orang yang datang ke restoran, duduk, tidak boleh, hanya boleh takeout," kata Emil.

"Itu drop pendapatannya tinggal 10 persen dari normal."

"Sekarang semuanya mengalami negatif cash flow," lanjutnya.

Emil mengatakan normalnya pendapatan sebelum Covid-19 melanda, perusahaan bisa memperoleh surplus mulai lima hingga delapan persen dari total pendapatan.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaJakartaAnies BaswedanCovid-19PSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved