Virus Corona
Kata Adi Prayitno soal Kisruh Kartu Pra Kerja, Soroti Nama Belva Devara: Secara Moral Kurang Bagus
Analis Politik Adi Prayitno angkat bicara soal Kartu Pra Kerja yang bakal melibatkan perusahaan milik Belva Devara, Staf Khusus Milenial Presiden.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Karena itu, pelatihan online dinilainya tak tepat jika bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan.
"Betul, sekarang kalau kita lihat secara umum, yang nganggur itu bukan orang yang enggak punya skill dan kemampuan untuk bekerja," tegas Adi.
"Mereka enggak tahu apa yang harus dikerjakan, yang kedua tidak ada perusahaan yang mau memperkejakan mereka karena berat untuk membayar mereka gara-gara Corona."
Menurut dia, Kartu Pra Kerja itu justru hanya akan berakhir percuma.
Sebab tanpa Kartu Pra Kerja, da banyak pelatihan online yang bisa diakses melalui saluran YouTube secara gratis.
"Jadi menurut saya jangan sampai Kartu Pra Kerja yang tujuannya mulia ini mubazir dan enggak ada gunanya," tutur Adi.
"Lagian pelatihan online itu kan bisa kita akses secara gratis di YouTube," pungkasnya.
• Simak Manfaat Kesehatan dari Puasa Ramadan, Bantu Bersihkan Racun dalam Tubuh dan Kurangi Stres
Simak video berikut ini menit ke-7.26:
Minta Stafsus Dimaafkan
Di sisi lain, sebelumnya Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi soal kisruh yang melibatkan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Stafsus tersebut memiliki niat baik untuk membantu masyarakat.
Tak ingin masalah menjadi panjang, Sandiaga meminta semua pihak memaafkan kesalahan yang telah dibuat oleh Stafsus tersebut.
• Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden
Dikutip dari keterangan persnya pada Minggu (19/4/2020), awalnya Sandiaga mengaku prihatin melihat adanya konflik tersebut.
"Tentunya sangat prihatin terhadap polemik ini, karena di saat-saat dimana pemerintah pusat, dan daerah harus terus meningkatkan kepercayaan publik," jelasnya.
Sandiaga menyayangkan kisruh justru terjadi saat Indonesia sedang dilanda pandemi Virus Corona (Covid-19).
"Berkaitan terutama dengan penanganan Covid-19, sebagaimana kita bisa menghambat, dan memutus mata rantai Covid-19," kata Sandiaga.