Terkini Nasional
Pesan Yenny Wahid untuk Andi Taufan dan Belva Devara: Pemerintah atau Pengusaha, Tidak Bisa Digabung
Yenny Wahid mengomentari soal polemik Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Menurut Adi, hal itu sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang stafsus.
"Secara moral ini kurang bagus, ini akan diingat oleh publik bahwa ada di lingkaran istana yang menjadi bagian proyek penting dalam mengurus Kartu Pra Kerja," terang Adi.
"Seakan-akan tidak ada perusahaan lain yang bisa melakukan itu."
Lebih lanjut, Adi menilai pemerintah justru menghabis-habiskan dana jika bermitra dengan perusahaan Belva Devara, Ruang Guru.
Ia berpendapat, keuangan negara kini sudah cukup habis untuk menangani wabah Virus Corona.
"Yang penting menurut saya, saat ini kan kita sedang menghemat anggaran," ujar Adi.
"Duit negara kita kan habis buat banyak hal yang kita lakukan, termasuk soal menangani Corona."
Menurut Adi, proyek yang menghabiskan dana begitu banyak diberikan pada BUMN.
Ia menyebut, dana yang dikeluarkan pemerintah untuk proyek Kartu Pra Kerja akan kembali jika bermitra dengan perusahaan BUMN.
"Kenapa enggak yang Rp 20 triliun itu dikelola oleh BUMN sih gitu? Supervisor ya bisa kita minta Mas Belva dan seterusnya," terang Adi.
"Sehingga anggaran negara kembali ke perusahaan negara, bukan pada perusahaan swasta. Itu penting sebenarnya, harus ada inisiatif untuk melakukan itu."
Lantas, Adi menyatakan banyaknya pengangguran yang kini terjadi disebabkan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Virus Corona.
Karena itu, pelatihan online dinilainya tak tepat jika bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan.
"Betul, sekarang kalau kita lihat secara umum, yang nganggur itu bukan orang yang enggak punya skill dan kemampuan untuk bekerja," tegas Adi.
"Mereka enggak tahu apa yang harus dikerjakan, yang kedua tidak ada perusahaan yang mau memperkejakan mereka karena berat untuk membayar mereka gara-gara Corona."
Menurut dia, Kartu Pra Kerja itu justru hanya akan berakhir percuma.
Sebab tanpa Kartu Pra Kerja, da banyak pelatihan online yang bisa diakses melalui saluran YouTube secara gratis.
"Jadi menurut saya jangan sampai Kartu Pra Kerja yang tujuannya mulia ini mubazir dan enggak ada gunanya," tutur Adi.
"Lagian pelatihan online itu kan bisa kita akses secara gratis di YouTube," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo/Tami)