Terkini Nasional
Ngaku Tak Mau Jadi Stafsus Jokowi, Rocky Gerung Buat Refly Harun Terbahak: Apalagi yang Bikin Surat?
Refly Harun berbincang dengan Pengamat Politik Rocky Gerung soal posisi yang akan dipilih jika seandainya ditunjuk untuk membantu presiden.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berbincang dengan Pengamat Politik Rocky Gerung soal posisi yang akan dipilih jika seandainya ditunjuk untuk membantu presiden.
Namun di sela perbincangan, keduanya justru menyinggung soal Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengirim surat pada camat di seluruh Indonesia menggunakan kop berlambangkan Sekreatriat Kabenet.
Dilansir TribunWow.com, kepada Refly Harun, Rocky Gerung secara terang-terangan mengaku enggan menjadi Stafsus jika dipilih membantu presiden.
Ucapan Rocky Gerung itu pun sontak membuat Refly Harun Tertawa.

• Materi Soal SD-SMP-SMA Program Belajar dari Rumah TVRI, Simak Link Live Streamingnya di Sini
• Rocky Gerung Bantah Pertanyaan Refly Harun soal Tak akan Menikah: On Going
Percakapan keduanya terjadi dalam channel YouTube Refly Harun, Minggu (19/4/2020).
"Kalau Bung Rocky diberikan kesempatan direkrut ke dalam tim presiden ini dalam posisi yang sangat penting dan menentukan sehingga Bung Rocky pasti mau," ujar Refly Harun.
"Mana yang paling dipilih, satu, dan mana yang paling tidak dipilih?"
Menjawab pertanyaan Refly, Rocky mengaku tak mau menjadi seorang stafsus presiden.
Namun, mendengar jawaban Rocky itu Refly justru mulai menyinggung soal stafsus Jokowi yang mengirim surat kepada para camat.
"Saya mulai dengan kalau saya diminta, maka saya enggak mau jadi stafsus," ujar Rokcy.
"Hahahaah apalagi stafsus yang bikin surat, enggak?," tanya Refly Harun tertawa.
• Dampak Corona, Angka Kriminalitas Meningkat Sebesar 11,80 Persen sejak Pemberlakuan PSBB
Menurut Rocky, jika dirinya ditunjuk sebagai stafus maka godaan mengirim surat pada camat di seluruh Indonesia akan semakin besar.
Hal itulah yang membuatnya tak mau jadi stafsus.
"Iya, nanti saya punya godaan untuk jual beli surat atas nama kop surat istana perintahin camat kasih order pada perusahaannya," terang Rocky.
"Nah saya enggak mau kayak gitu."
Rocky lantas kembali menyinggung pertanyaan Refly yang disampaikan di awal pembicaraan.
Jika diminta memilih, Rocky mengaku ingin membantu Presiden Soekarno.
"Saya memilih untuk membantu Presiden Soekarno karena saya merasa Bung Karno gagal dalam satu hal, yaitu melakukan kaderisasi," kata Rocky.
Terkait hal itu, ia pun kembali melayangkan sindirannya terhadap kader-kader yang tak memahami betul pemikiran Soekarno.
"Banyak orang yang enggak paham soekarnoisme, orang cuma mau namanya di belakangnya ada Soekarnoputri, Soekarnoputra," jelas Rocky.
"Tapi pilihan Soekarno yang sangat dialegtika tidak diikuti kader-kadernya hari ini," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-9.41:
Minta Stafsus Dimaafkan
Di sisi lain, sebelumnya Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi soal kisruh yang melibatkan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Stafsus tersebut memiliki niat baik untuk membantu masyarakat.
Tak ingin masalah menjadi panjang, Sandiaga meminta semua pihak memaafkan kesalahan yang telah dibuat oleh Stafsus tersebut.
• Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden
Dikutip dari keterangan persnya pada Minggu (19/4/2020), awalnya Sandiaga mengaku prihatin melihat adanya konflik tersebut.
"Tentunya sangat prihatin terhadap polemik ini, karena di saat-saat dimana pemerintah pusat, dan daerah harus terus meningkatkan kepercayaan publik," jelasnya.
Sandiaga menyayangkan kisruh justru terjadi saat Indonesia sedang dilanda pandemi Virus Corona (Covid-19).
"Berkaitan terutama dengan penanganan Covid-19, sebagaimana kita bisa menghambat, dan memutus mata rantai Covid-19," kata Sandiaga.
"Di saat banyak juga anggota masyarakat yang terdampak secara kesehatan, maupun juga ekonominya."
Sandiaga lalu menyoroti peran para Stafus milenial.
Menurutnya mereka memiliki peran bagus dalam memberikan dampak positif terhadap masyarakat, namun harus disertai dengan tata cara pemerintahan yang baik atau good governance.
"Teman-teman, sahabat-sahabat saya, stafsus milenial ini bisa menjadi suatu agen perubahan," ucap Sandiaga Uno.
"Memberikan contoh yang baik bagaimana sebagai pejabat publik juga menjunjung tinggi good governance, menjunjung tinggi akuntabilitas, transparansi, fairness."
"Dan juga bagaimana menghindari benturan maupun potensi benturan, dan konflik kepentingan," papar Sandiaga.
• Budi Arie Komentari soal Kisruh Stafsus Milenial Jokowi Surati Camat, Rosi: Itu Sudah Anda Katakan
Sandiaga meyakini apa yang dilakukan oleh para stafsus memiliki niat baik untuk membantu masyarakat.
"Pasti nawaitunya, niatnya baik, namun dalam keadaan seperti sekarang kita harus memastikan standar yang harus kita terapkan kepada pejabat publik itu."
"Yang harus berhadapan dengan begitu banyak update, dan perkembangan Covid-19 ini, kepercayaan publik dijaga dengan trust level yang tinggi," ujarnya.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu lanjut menyoroti prestasi para Stafsus milenial.
"Saya juga melihat stafsus milennial ini adalah tokoh-tokoh yang hebat, di usia muda bisa memiliki kemampuan kewirausahaan, menciptakan unicorn-unicorn, atau perusahaan-perusahaan digital yang sukses," ujar Sandiaga.
Berkaca dari sisi-sisi positif tersebut, Sandiaga meminta semua pihak bisa memaafkan kesalahan yang dibuat oleh para Stafsus milenial.
"Ini sebetulnya bisa menjadi satu inspiransi, tentunya jangan saling menyalahkan, kita beri kesempatan," kata Sandiaga.
"Masyarakat kita ini diberi suatu penjelasan yang transparan, dan langkah-langkah memitigasi benturan-benturan tersebut."
"Dan saya yakin apalagi kalau diiringi permintaan maaf, insyaallah polemik ini bisa kita sudahi," sambungnya.
Sandiaga ingin agar semua pihak kembali berfokus pada penanganan Covid-19.
"Mari kita pusatkan lagi perhatian kita pada penanganan Covid-19," ucapnya.
"Kalau kita bisa menyelematkan sisi kemanusiannya, Insyaallah sisi ekonominya juga bisa kita perbaiki, dan Indonesia kembali bangkit," imbuh Sandiaga. (TribunWow.com)