Breaking News:

Virus Corona

Tak Setuju Kriminalitas Meningkat di Tengah Corona, Kriminolog UI Sebut Sebaliknya, Ini Alasannya

Kriminolog UI, Adrianus Meliala mengaku tidak setuju dengan anggapan bahwa angka krinimalitas meningkat di tengah wabah Virus Corona

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/metrotvnews
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala mengaku tidak setuju dengan anggapan bahwa angka krinimalitas meningkat di tengah wabah Virus Corona. 

"Kemarin disebutkan oleh Kabag Penum Divhumas, bahwa angka kejahatan script crime itu jauh menurun, yang banyak adalah kejahatan yang terkait dengan medsos, hoax, pemostingan yang enggak perlu," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-9.08:

Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona

Kabagpenhum Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menjawab alasan masyarakat berasumsi bahwa tingkat kriminalitas, dan kejahatan di Indonesia meningkat.

Asep mengatakan angka kriminalitas di Indonesia terlihat tinggi karena berita-berita bohong yang beredar di media sosial.

Berdasarkan data kepolisian, Asep menjelaskan bahwa angka kriminalitas di Indonesia justru menurun, dan dapat dikatakan dalam kategori aman. 

 Kabar Baik, Polri Beri Bantuan Rp 600 Ribu Bagi Sopir Bus, Taksi, hingga Andong Terdampak Corona

Dikutip dari SAPA INDONESIA PAGI, Kamis (16/4/2020), Asep menerangkan ada tiga faktor yang menyebabkan masyarakat berpikir tingkat kejahatan di Indonesia meningkat.

"Persepsi publik saat ini tentang situasi Kamtibmas, khususnya kejahatan, ini dipengaruhi setidaknya ada tiga faktor," kata Asep.

Faktor pertama adalah adanya pandangan bahwa pandemi Virus Corona (Covid-19), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meningkatkan angka kriminalitas.

Masyarakat yang ekonominya semakin tergerus menyebabkan mereka melakukan aksi kejahatan.

Kemudian faktor kedua, Asep menyinggung soal pembebasan napi atau asimilasi napi kembali ke masyarakat.

Ia tidak memungkiri hal tersebut juga membuat kekhawatiran masyarakat akan meningkatnya tingkat kejahatan.

Namun dibanding kedua faktor tersebut, Asep menjelaskan sumber ketakutan masyarakat justru berasal dari berita bohong atau hoaks.

"Ketiga, ini yang sangat berbahaya, bahwa banyak sekali berita-berita bohong atau hoaks yang beredar di media sosial," kata Asep.

Ia lalu memberikan contoh berita hoaks yang sempat membuat masyarakat resah.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19Universitas Indonesia (UI)pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved