Virus Corona
Klaim PSBB Belum Efektif, Pengamat Tata Kota Beri 3 Solusi, Mulai soal Bansos hingga Partisipasi RT
Pengamat Tata Kota menyampaikan solusinya agar PSBB di berbagai wilayah di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia guna menekan penyebaran pandemi Virus Corona (Covid-19).
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menilai pelaksanaan PSBB hingga saat ini belum efektif.
Ia mengatakan ada tiga poin yang harus diperhatikan oleh pemerintah apabila ingin PSBB berjalan lancar.

• Daftar 19 Wilayah di Indonesia yang Telah Lakukan PSBB untuk Cegah Virus Corona
Dikutip dari YouTube Kompastv, Minggu (19/4/2020), awalnya Yayat memaparkan terkait alasan mengapa PSBB belum efektif.
Yayat menjelaskan bahwa saat ini PSBB belum efektif karena masih banyak aturan yang belum bisa dipahami oleh masyarakat.
"PSBB sekarang bisa dikatakan belum efektif sesuai apa yang diharapkan, karena masih banyak ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya belum terinternalisasi, belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat untuk dilaksanakan," kata Yayat.
Yayat mengatakan satu di antara beberapa faktor yang menyebabkan PSBB tidak efektif adalah belum adanya rasa tidak aman dari masyarakat yang khawatir akan kebutuhan sehari-hari mereka.
Ia mengatakan apabila pemerintah bisa menjamin bantuan sosial (Bansos) berjalan lancar, maka PSBB akan bisa efektif.
"Pertama ada tekanan secara struktur, maknanya di sini bahwa ada persoalan kebutuhan dasar yang kelihatannya belum sanggup untuk diatasi oleh pemerintah maupun oleh masyarakat," kata Yayat.
"Jadi masyarakat sekarang ini berusaha mencoba berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu," lanjutnya.
Bagi Yayat persoalan PSBB intinya hanya terdapat pada ekonomi, dan sosial, apabila kedua fakor tersebut dapat dijaga, maka PSBB akan berjalan dengan baik.
"Jadi instrumen PSBB ini harusnya juga diikuti oleh kebijakan di tingkat masing-masing wilayah untuk membackup dari sisi kebutuhan ekonominya," terangnya.
• Luhut Tolak Penghentian Operasional KRL Selama PSBB, Fadli Zon: Kita Sama-sama Tahu
3 Solusi Benahi PSBB
Yayat lanjut memberikan 3 solusi agar PSBB dapat berjalan lancar.
Pertama ia menyoroti keberadaan aparat untuk menegakkan aturan yang berlaku.
"Harus ada instrumen pelaksanaan kebijakan itu yang didukung dengan penempatan petugas, ketegasan aturan dalam pelaksanaannya," kata dia.
Yayat menjelaskan sebagian besar masyarakat yang keluar pasti dikarenakan tidak tercukupinya kebutuhan dasar mereka.
"Sehingga kadang-kadang harus melanggar ketentuan karena keterpaksaan, tidak ada pilihan," ujarnya.
Solusi kedua menurut Yayat adalah kebijakan pemerintah daerah harus dipastikan dapat memberi manfaat kepada pihak yang membutuhkan.
"Kedua, di tingkat pemerintah daerah harus buat kebijakan-kebijakan yang langsung menyentuh kepada upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat," terang Yayat.
"Sehingga dengan demikian bisa membackup dari sisi ketegasan aturan, kemudian dibackup di sisi pengamanan secara ekonomi," imbuhnya.
Terakhir, Yayat menginginkan semua elemen masyarakat mengerti soal aturan PSBB.
"Bagaimana instrumen aturan ini betul-betul bisa terinternalisasi dilaksanakan," ujarnya.
"Maka fungsi pertama adalah penguatan kelembagaannya."
Yayat menjelaskan penting agar RT, RW, organisasi pemuda, dan organisasi masyarakat ikut mensosialisasikan PSBB di lingkungannya masing-masing, serta membentuk aturan yang sesuai dengan lingkungannya.
Menurut Yayat dengan hal seperti itu, masyarakat tidak perlu selalu bergantung kepada aparat.
"Tidak harus dengan aparat," kata Yayat.
"Di sini lah sebetulnya peran dari kelembagaan masyarakat menjadi sangat penting dalam membuat aturan-aturan apa yang boleh, apa yang tidak di tingkat lingkungan mereka sendiri," pungkasnya.
• Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Nyatakan Kotanya Siap Laksanakan PSBB: Masih Bebas Aktivitas
Simak videonya mula menit awal:
Akan PSBB Tegal, Ganjar Ngaku Dikomplain
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku akan belajar dari DKI Jakarta soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo menyebut pihaknya akan belajar soal pemberian bantuan hingga kemananan saat PSBB.
Meskipun begitu, dirinya mengaku mendapat sejumlah komplain dari warga Jawa Tengah yang berada di wilayah DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (17/4/2020).

• Penerapan PSBB di Kota Tangerang Berlangsung Lancar, Belum Ada Sanksi bagi Pengendara yang Melanggar
Pada kesempatan itu, mulanya Ganjar angkat bicara soal Kota Tegal yang sudah mendapatkan persetujuan untuk menerapkan PSBB.
"Kan mereka mengajukan sebelum ketentuan tentang PSBB ini keluar dari Kemenkes itu, mereka sudah mengajukan dulu lalu keluar aturan ini," jelas Ganjar.
"Terus kemudian surat itu dijawab oleh Kemenkes 'Lengkapi dulu datamu', terus kemudian kemarin dilengkapi dan saya konfirmasi ke Pak Wakil Wali Kota dan dijawab 'Iya'."
Sebagai gubernur, Ganjar mengaku bertugas sebagai pengontrol persiapan Kota Tegal jelang PSBB.
Ia pun menyinggung persoalan yang dialami warga terdampak Virus Corona jika PSBB sudah diberlakukan.
"Tugas saya adalah mengontrol agar mereka menyiapkan betul-betul datanya, terutama yang terdampak biar tidak jadi persoalan," jelas Ganjar.
"Karena ini nanti akan jadi persoalan."
Terkait hal itu, ia pun secara gamblang mengakui belajar penerapan PSBB dari DKI Jakarta.
Diketahui, DKI Jakarta telah resmi memberlakukan PSBB sejak Jumat (10/4/2020) lalu.
"Kita belajar juga dari DKI, belajar dari rencana pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah," ujar Ganjar.
"Dan ini yang komplain ke saya sudah minta ampun banyaknya."
Karena itu, Ganjar mengaku kerap berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sampai di IG (Instagram -red) menyampaikan untuk masyarakat Jawa Tengah di Jabodetabek yang kena PSBB, silakan daftar ke sini, ke sini," ujarnya.
"Sehingga saya harus komunikasi dengan gubernur DKI dan Jabar, ini berkaitan dengan akurasi."
Selain itu, Ganjar mengklaim telah meminta Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono untuk menyiapkan betul sejumlah hal sebelum menerapkan PSBB.
"Yang berikutnya lagi, kita meminta agar logistiknya disiapkan, sistem transportasinya disiapkan, jaring pengaman sosial dan ekonominya disiapkan, keamanannya disiapkan," ungkap Ganjar.
"Sehingga kalau itu kemudian bisa dilaksanakan ya insyaAllah ini akan lebih baik," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-2.10:
(TribunWow.com/Anung/Jayanti)