Breaking News:

Kabar Tokoh

Sudjiwo Tedjo Samakan Tokoh Semar dengan Gus Dur: Semenjak Dia Meninggal Saya Tak Pakai Semar Lagi

Pedalang Sudjiwo Tedjo merasa karakter dalam pewayangan, Semar seperti Presiden ke-5 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube Talk Show tv One
Pedalang Sudjiwo Tedjo merasa karakter dalam pewayangan, Semar seperti Presiden ke-5 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

Namun dijelaskannya, Sudjiwo Tedjo ingin membangun bangsa dengan satu tujuan yang jelas.

"Misalkan kita bikin negeri pariwisata, atau kita bikin negeri ilmu pengetahuan, atau kita bikin negeri wisata tasawuf. Jadi harus satu saja, enggak macam-macam," ucap Budayawan kelahiran Jember ini.

Sudjiwo Tedjo melalui acara 1 Hari, 1000 pesan di TV One yang tayang pada Sabtu (19/4/2020).
Sudjiwo Tedjo melalui acara 1 Hari, 1000 pesan di TV One yang tayang pada Sabtu (19/4/2020). (Channel YouTube Talk Show tv One)

 

 Update Virus Corona di Dunia 19 April 2020: Total Kasus 2.323.759, Jumlah Pasien di AS 4 Kali Italia

Ia lantas mencontohkan, dengan menjadikan masa depan Indonesia fokus menjadi negara pertanian.

"Mau jadi negara pertanian, fokus. Kalau mau jadi negara pertanian oke pertanian. Misalkan Indonesia negara lumbung pangan dunia."

"Kita fokus. IPB, ITB, penelitian-penelitian ke situ semua," jelasnya.

Menurutnya, Indonesia kini tidak fokus dalam membangun bangsa.

"Menurutku kita enggak fokus sekarang, enggak ada ikatan kita mau ke mana. (Seharusnya) yang lain-lainnya kembangan, (jika fokus di pertanian) wisatanya wisata pertanian, itu kita kembangin, tapi ada tujuan yang jelas," ungkapnya.

"Konsep bangsa di masa depan adalah suatu kerumunan orang di ruang dan waktu tertentu yang diikat oleh tujuan," ucapnya.

 Kisah Anak yang Ditinggal Ibu dan Neneknya karena Corona, sang Ayah saat Ini Tengah Dirawat

Lalu, ia mencontohkan masa kepimpinan Presiden Soekarno yang fokus untuk kemerdekaan bangsa.

"Kalau dulu yang dipegang oleh Soekarno adalah suatu kaum yang mengalami penderitaan yang sama dalam kurun waktu tertentu," ujar dia.

Sudjiwo menilai, bangsa itu adalah fiksi yang harus dirawat dengan cara adanya kesamaan tujuan dari seluruh warganya.

"Intinya mari ikat sebuah bangsa, bukan suku dia bukan darah kita, karena suku itu konkrit. bangsa itu rekayasa, bangsa itu fiksi."

"Karena fiksi maka harus dirawat. Nah itu yang akan mengikat kita, kalau aku jadi Presiden," jelas dia.

Lihat videonya mulai menit ke-53:32:

(TribunWow.com)

Tags:
Sudjiwo TedjoGus DurSemarAbdurrahman Wahid
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved