Breaking News:

Virus Corona

Mencengangkan, Virus Corona di Ekuador, 1 Malam Laporan Kematian Tambah 5.000 Orang, bak Kota Mayat

Angka kematian akibat Virus Corona Covid 19 di negara bagian Guayas Ekuador sangat mencengangkan. Setidaknya ribuan orang meninggal dunia.

Editor: Mohamad Yoenus
AFP/ Jose Sanchez LINDAO
Jenazah korban Virus Corona Covid-19 dibawa untuk dimakamkan di kawasan utara Guayaquil, Ekuador, Sabtu (18/4/2020). Peti mati dibungkus plastik untuk menghindari penularan Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Jumlah kematian akibat Virus Corona Covid 19 di negara bagian Guayas Ekuador sangat mencengangkan.

Ketika angka resmi mengenai korban wabah dicek silang dan dicermati, fakta yang mencul setidaknya 6.700 orang meninggal dunia di dua minggu pertama April 2020.

Data ini menjadikan Guayas area paling terdampak bukan hanya di negara tersebut tapi di seluruh Amerika Latin.

Kematian tersebut tidak hanya terkait Covid-19: layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi dan banyak pasien dengan kondisi kesehatan lain tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Guayaquil, Kota Mayat

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador.

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," katanya.

Perawat di Sukoharjo Meninggal Dunia karena Virus Corona Covid 19 setelah Jalani Perawatan 13 Hari

 

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan, sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat.

Narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Negara Gagal

President Ekuador Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan.

Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena Virus Corona.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved