Virus Corona
Mencengangkan, Virus Corona di Ekuador, 1 Malam Laporan Kematian Tambah 5.000 Orang, bak Kota Mayat
Angka kematian akibat Virus Corona Covid 19 di negara bagian Guayas Ekuador sangat mencengangkan. Setidaknya ribuan orang meninggal dunia.
Editor: Mohamad Yoenus
Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.
"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.
"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000. Jadi, kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."
Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19, sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.
Dampak Sekunder
Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan di penjuru kawasan, akankah pandemi menimbulkan dampak sekunder yang sama di negara-negara Amerika Latin lain atau di kawasan lain di dunia dengan sistem kesehatan yang lemah?
Di Wuhan, China, angka resmi tengah direvisi dan hasilnya bisa jadi mengejutkan.
• Pakar IDI Sebut Virus Corona Bisa Mati dengan Sendirinya: Virus akan Bertahan selama 14 Hari
Di Spanyol, negara Eropa paling terdampak, ada perbedaan dari cara data dikumpulkan dan dibuka di level lokal dan nasional.
"Kesehatan masyarakat di Ekuador selalu bermasalah. Ini merupakan salah satu titik lemah di hampir semua periode pemerintahan," kata Dr Carlos Mawyin kepada BBC.
Ia menduga krisis Covid-19 merupakan badai yang sempurna di Ekuador.
"Dengan sistem kesehatan yang lemah dan jumlah pasien yang tinggi, ICU dengan cepat menjadi lumpuh," katanya.
Ekuador telah memperpanjang jam malam dan berjanji akan mengetes makin banyak pasien.
Tapi bagi warga di Guayaquil yang pernah melihat orang terkasih meninggal dunia, janji itu sudah terlambat. (BBC)