Puasa Ramadan
Cegah Penularan Covid-19, PBNU Imbau untuk Tidak Laksanakan Ziarah dan Sungkeman Jelang Ramadan
Masyarakat tetap diimbau menjaga jarak dan tidak melaksanakan kegiatan yang memicu kerumunan massa jelang bulan Ramadan 1441 hijriah.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud meminta masyarakat tetap menjaga jarak dan tidak melaksanakan kegiatan yang memicu kerumunan massa jelang bulan Ramadan 1441 Hijriah.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (19/4/2020), hal itu merespons imbauan Wakil Mentri Agama agar tidak melaksanakan tradisi ziarah kubur jelang bulan puasa.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia akan menjalankan bulan Ramadan tahun ini dengan suasana berbeda di tengah pandemi Virus Corona.

• Sebut PSBB Tidak Efektif Memutus Rantai Penularan Covid-19, Berikut Penjelasan Dewan Pakar IAKMI
• PBNU Imbau Warga Salat Tarawih hingga Idul Fitri di Rumah karena Corona, Begini Penjelasannya
Oleh karena itu, kegiatan atau tradisi seperti mudik atau ziarah makam sebelum bulan puasa diimbau untuk tak dilakukan terlebih dahulu.
Hal itu tidak lain adalah untuk keselamatan diri dan semua anggota keluarga masing-masing.
"Kebiasaan kita pulang kampung, mudik, ataupun kita ziarah kubur atau bahkan kegiatan-kegiatan lain yang intinya bertemu kerumunan banyak orang, bahwa sekarang Jakarta adalah zona agar kita tidak mudik merah itu sesungguhnya lebih baik buat kita karena menjaga diri kita dari keselamatan jiwa dan keluarga kita," ujar Marsudi Syuhud.
Sebagai gantinya, masyarakat bisa mendoakan anggota keluarganya dari rumah dengan tahlilan.
Di samping itu, Marsudi Syuhu juga meminta untuk terlebih dahulu tidak melaksanakan tradisi sungkeman baik menjelang bulan puasa maupun lebaran.
Sebagai gantinya, umat muslim bisa melakukan hal tersebut dengan cara lain namun tetap bermakna menghormati.
"Untuk itu saya mengharap dan mengimbau bagi saudara-saudara kita yang mau ziarah kubur ganti dengan kita tetap mendoakan dari rumah, tahlilan dari rumah," terangnya.
"Begitu pula bila kita sungkeman, kita ganti dengan cara yang lebih baik dan kita tetap menghormati dan mensyiarkan pada bulan Ramadan ini," tandas Marsudi Syuhud.
PSBB Tidak Efektif Memutus Rantai Penularan Covid-19, Ini Kata Dewan Pakar IAKMI
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah dan akan dilakukan sejumlah wilayah di Indonesia disebut belum efektif untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona.
Hal itu diungkapkan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dr. Herwaman Saputra dikutip dari kanal TVOne, Minggu (19/4/2020).
Hermawan Saputra mengatakan, fungsi PSBB sejauh ini bukan untuk memutus penularan Covid-19 melainkan hanya untuk memperlambat.

• Media Asing Soroti Pemberlakuan PSBB di Sejumlah Wilayah di Indonesia untuk Tekan Angka Kasus Corona
Memperlambat penularan tersebut dalam arti untuk memberi ruang jeda bagi tenaga dan fasilitas kesehatan agar bisa memberikan pelayanan maksimal.