Terkini Nasional
Refly Harun Tertawa Bahas Stafsus Jokowi yang Ngaku Selevel Menteri dan Pejabat AS, Lihat Reaksinya
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai ada Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden yang mengaku jabatannya selevel dengan seorang menteri.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
Bahkan, Refly justru langsung tertawa seusai membaca tulisan Billy Membrasar itu.
"Jadi ada dua hal yang dia katakan, pertama adalah jabatan ini selevel menteri dan yang kedua, dia katakan bahwa ini semacam West Wing," ujar Refly.
Menurut Refly, jabatan West Wing yang dimaksud Billy Membrasar merupakan posisi strategis di pemerintahan Amerika Serikat.
Ia menyebut, West Wing biasanya dijabat oleh orang-orang cerdas yang dipercaya menjadi penasihat presiden Negeri Paman Sam itu.
"West itu barat, wing itu sayap, jadi saya lihat-lihat Gedung Putih tentu tidak masuk ya, hanya di luar pagarnya. Memang ada di sebelah barat ada sebuah gedung, itu yang namanya West Wing," terang Refly.
"Itu orang-orang pinter yang ada di sana, kemudian yang menjadi adviser presiden Amerika Serikat yang dianggap orang paling powerful di dunia."
• Ditanya Sektor Hukum yang Paling Lemah di Pemerintahan Jokowi, Begini Jawaban Stafsus Dini Shanti
Simak video berikut ini:
Minta Stafsus Presiden Mundur
Di sisi lain, sebelumnya Refly Harun mengomentari soal keterlibatan Ruang Guru menjadi mitra resmi program Kartu Pra Kerja pemerintah.
Ia menyoroti posisi Adamas Belva Syah Devara sebagai Staf Khusus (Stafsus) Milennial Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sekaligus sebagai CEO dari Ruang Guru.
Refly meminta agar Belva hanya memilih satu kepentingan, perusahaan, atau posisi Stafsus Milennial.
• Buruh Pabrik Tersenyum saat Ditanya Kehidupan Pasca Dirumahkan karena Corona: Mau Gimana Lagi
Dikutip dari unggahan akun Instagram resmi @reflyharun, Jumat (17/4/2020), awalnya ia membahas betapa pentingnya struktur pemerintahan yang bersih.
"Tapi yang potensial adalah mengenai good governance, dan clean governance, tata kelola pemerintahan yang baik dikaitkan dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik," kata Refly.
"Inilah yang kadang-kadang sering tidak kita sadari, ketika kita berada atau direkrut dalam inner circle (lingkar dalam) kekuasaan," lanjutnya.
Refly mengatakan ada kemungkinan seseorang masuk ke dalam lingkar kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Namun ia meluruskan bahwa dirinya tidak menuduh Belva menjadi Stafsus demi kepentingannya sendiri.