Breaking News:

Virus Corona

Pasien Tak Jujur Sebabkan 40 Tenaga Medis RS Kariadi Positif Corona, Ganjar: Ditanya Jawabnya Tidak

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal puluhan tenaga medis Rumah Sakit Kariadi Semarang yang dinyatakan positif terkena Virus Corona.

youtube kompastv
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kejujuran pasien agar tidak berbohong saat memeriksakan diri ke rumah sakit, Jumat (17/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal puluhan tenaga medis Rumah Sakit Kariadi Semarang yang dinyatakan positif terkena Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, diketahui sebelumnya 40 tenaga medis di RS Kariadi dinyatakan positif Virus Corona dan diduga tertular dari pasien. 

Bahkan, Ganjar Pranowo menduga dua pasien di RS Kariadi berbohong hingga menulari para tenaga medis.

Hal itu disampaikan Ganjar melalui tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (17/4/2020).

 Kebutuhan APD Jakarta Meningkat 2 Kali Lipat, Anies Baswedan: Aktivitas Puskesmas dan Laboratorium

Ganjar mengatakan, puluhan dokter yang kini menjalani isolasi mandiri itu dalam kondisi yang sehat.

"Sampai update-nya apa, apa kegiatannya, saya kontak dengan salah satu doter 'Pak Gub saya besok pagi mau olahraga'," kata Ganjar.

"Jadi mereka seperti yang disampaikan sehat-sehat, dalam arti semangat dan seperti tidak sakit yang saya lihat."

Ia menegaskan, semua tenaga medis di Jateng yang positif terkena Virus Corona itu merupakan pegawai di RS Kariadi Semarang.

"Saya komunikasi dengan beberapa dokter di sana. Yang terjadi di Rumah Sakit Kariadi, bukan di Jawa Tengah," ucapnya.

Lebih lanjut, Ganjar pun mengungkap kronologi penularan Virus Corona itu.

 Presiden China Beberkan soal Senjata Ampuh untuk Perangi Pandemi Virus Corona: Sangat Penting

Diduga, ada dua pasien yang terinfeksi Virus Corona tapi tak mau berkata jujur.

"Jadi saya tengah ini kira-kira kenapa, jadi ada dua klaster. Satu lagi menangani ibu melahirkan, yang satu lagi menangani operasi," jelas Ganjar.

"Kedua-duanya diperkirakan dia positif, memang ada pertanyaan, ada riwayat yang ditanyakan saya lupa pasien yang ditanya saat itu."

Ganjar menyebut, ketidakjujuran pasien itulah yang menyebabkan para tenaga medis tertular Virus Corona.

"'Apakah Anda pernah ke sana, ke sini'", jawabannya tidak semua," ujar Ganjar.

"Maka mereka mengerjakan seperti biasanya dokter, saya enggak pernah jadi dokter jadi enggak mengerti."

Belajar dari kejadian itu, Ganjar mengimbau semua pasien itu berkata jujur saat memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Jadi mereka tertular, maka kejujuran pasien menjadi penting dan sekarang kita tidak bisa abai," kata Ganjar.

"Siapapun yang datang ke rumah sakit pasti ada potensi-potensi Covid-19," tukasnya.

Simak video berikut ini dari menit awal:

Soal Penolakan Jenazah Perawat

Di sisi lain, sebelumnya Ganjar Pranowo angkat bicara soal dua kejadian penolakan jenazah Covid-19 di daerahnya.

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/4/2020).

Ganjar Pranowo mengatakan kasus penolakan jenazah terjadi di Banyumas hingga viral di mana-mana.

 Shin Tae-yong Bicara soal Virus Corona: Indonesia Memiliki Sistem Medis yang Sangat Buruk

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya Bupati Banyumas sudah memberi penjelasan hingga debat keras dengan warga bahwa pemakaman jenazah ini tak berbahaya.

"Ya sebenarnya yang mengemuka pertama, viral pertama kemana -mana yang Banyumas."

"Di mana Pak Bupati itu ikut menggali, terus ikut menguburkan begitu kan dia berdebat sangat keras dengan masyarakat untuk menjelaskan," kata Ganjar.

Ganjar menerangkan, mereka takut Virus Corona itu keluar dari tanah hingga menular ke warga.

"Dan ternyata problem besarnya adalah masyarakat tidak mengetahui karena dia pikir ini si virus bisa jalan-jalan, kena air terus kemudian di tanah itu juga dia akan menulari yang lain," lanjutnya.

Meski demikian, kemudian ada beberapa kepala desa lain yang menawarkan bantuan dengan menyediakan lahan pemakaman.

 Hadapi Stigma Masyarakat, Keluarga dari Pasien Meninggal karena Corona: Ini Bukan Sesuatu yang Hina

 Keluarga Curhat Dipungut Biaya Rp 15 Juta Buat Antar Jenazah ODP, Dinkes Tangerang Siap Beri Teguran

"Setelah itu memang persis sehari langsung dari beberapa kades kalau tidak mau dimakamkan, atau tidak boleh dimakamkan di tempat itu kami siap kok desa kami untuk menampung."

"Dan akhirnya semua berebut dan hari ini menjadi pendidikan yang baik," ucap dia.

Sehingga, Gubernur 51 tahun ini merasa kaget dengan penolakan jenazah yang kembali terjadi.

Sebagaimana diketahui, kejadian kedua terjadi di Desa Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Ganjar berharap agar dua kasus itu tak akan bertambah lagi.

"Maka saya sungguh terkejut ketika kemudian muncul di Ungaran ini maka buat saya dua kali yang saya dengar ini menurut saya cukuplah," ucap dia. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RSUP Dr KariadiSemarangGanjar PranowoVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved