Virus Corona
Curahan Hati Putri Dokter yang Meninggal karena Positif Covid-19: Tolong Jangan Bohong, Tutupi Data
Leonita Triwachyuni, putri dokter yang meninggal dunia akibat Virus Corona, meminta semua masyarakat belajar jujur dari kematian ayahnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Kini, setelah ayahnya meninggal, Leonita mengaku tak pernah lagi bertemu dengan pasien yang kemungkinan besar menularkan Virus Corona pada orang yang dicintainya itu.
Bahkan, menurut dia kini tempat praktik yang dulu dibuka oleh ayahnya sudah ditutup demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Karena sebenarnya kalau sebagai dokter, sangat besar peran dari wawancara terhadap gejala, terhadap riwayat penyakit sebelumnya itu snagat besar," kata Leonita.
"Enggak, jadi terakhir 3 kali datang, terakhir sebelum ayah saya meninggal juga. Setelah itu pasiennya enggak datang dan kebetulan setelah ayah saya meninggal praktik kami juga ditutup," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-13.35:
46 Tenaga Medis Tertular Corona
Di sisi lain, sebelumnya sebanyak 46 tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi Semarang, Jawa Tengah, dinyatakan positif terkena Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun angkat bicara soal kejadian tersebut.
Menurut Ganjar, 46 tenaga medis itu tertular Virus Corona saat menangani pasien.
Hal itu disampaikan Ganjar melalui tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (17/4/2020).
• Kebutuhan APD Jakarta Meningkat 2 Kali Lipat, Anies Baswedan: Aktivitas Puskesmas dan Laboratorium
Ganjar mengatakan, puluhan dokter yang kini menjalani isolasi mandiri itu dalam kondisi yang sehat.
"Sampai update-nya apa, apa kegiatannya, saya kontak dengan salah satu doter 'Pak Gub saya besok pagi mau olahraga'," kata Ganjar.
"Jadi mereka seperti yang disampaikan sehat-sehat, dalam arti semangat dan seperti tidak sakit yang saya lihat."
Ia menegaskan, semua tenaga medis di Jateng yang positif terkena Virus Corona itu merupakan pegawai di RS Kariadi Semarang.
"Saya komunikasi dengan beberapa dokter di sana. Yang terjadi di Rumah Sakit Kariadi, bukan di Jawa Tengah," ucapnya.