Breaking News:

Virus Corona

Kisah Para Pasien Sembuh Virus Corona, Dibully di Medsos hingga Halfalkan Alquran dan Khatam 30 Juz

Para pasien positif Virus Corona yang sembuh mengungkapkan pengalaman dan ceritanya selama menjalani isolasi.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/Dok. Humas Pemkab Purbalingga
Tiga pasien Covid-19 asal Purbalingga menunjukkan surat keterangan sembuh di Pendopo Dipokusumo, Pemkab Purbalingga, Kamis (16/4/2020). 

Agar warganya tetap fokus dan taat dengan program social distancing, pemdes juga mengalokasikan pos anggaran khusus untuk kompensasi biaya hidup seluruh warga dusun.

“Besarannya Rp 50.000 per KK per hari dalam bentuk sembako,” ujarnya.

Dengan pulangnya Hartini, Latif memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan edukasi kepada warga agar tidak memberikan stigma kepada Hartini dan keluarga.

“Nanti saya mau edukasi warga dan menunjukkan bahwa saya tidak takut, yang bersangkutan sudah sembuh, sudah tidak nularin lagi,” ujarnya.

Di akhir percakapan, Hartini berharap agar masyarakat tidak mengucilkannya dan keluarga. Dia ingin kembali diterima di lingkungan tempat tinggalnya seperti sedia kala.

“Saya mohon jangan dikucilkan, karena kehidupan seperti roda yang berputar, saat ini keluarga saya sedang di bawah, tapi ini semua musibah, bisa menimpa siapa saja,” katanya.

Kisah Agus: Hafalkan Alquran dan Khatam 30 Juz

Melalui rilis Humas Pemkab Purbalingga, Agus mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada petugas medis yang merawatnya.

Agus menuturkan, selama masa karantina dia memanfaatkan waktu untuk menghafal Alquran.

“Selama masa isolasi di rumah sakit, saya gunakan untuk menghafal Alquran, khatam 30 juz. Ini salah satu hal positif yang saya manfaatkan selama karantina,” paparnya.

Agus berpesan kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah yang meliputi menghindari kerumunan (social distancing) maupun menjaga jarak secara fisik dengan orang lain (physical distancing).

“Perlu dipedomani juga untuk menjaga jarak, rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun. Dan tetap tinggal di rumah bila tidak ada kepentingan yang mendesak."

"Pasalnya berdasarkan pengalaman selama masa isolasi di rumah sakit, yang ada di pikiran adalah rindu pulang ke rumah,” jelasnya.

Kepada pasien lain yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, Agus berpesan agar tetap menjaga semangat hidup.

Semangat menjadi obat paling mujarab dalam menghadapi mimpi buruk masa karantina.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono merinci, dari total enam pasien positif, tiga orang telah dinyatakan sembuh dan tiga lainnya masih dalam perawatan medis.

“Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) ada 90 orang. 44 orang dinyatakan negatif dan sudah dipulangkan, 33 masih menunggu hasil swab. PDP yang meninggal total 7 orang, 2 negatif dan 6 positif,” terangnya.

Hanung menambahkan, ketiga pasien yang dinyatakan negatif telah menjalani dua kali tes swab.

Oleh karena itu mereka dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah.

“Saya mohon ketiga pasien yang sembuh tetap menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan. Di rumah wajib karantina mandiri selama 8 hari,” ujarnya.

 (Kompas.com/M Iqbal Fahmi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penyintas Covid-19, Hafalkan Alquran Saat Diisolasi hingga Khawatir Dikucilkan"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Purbalingga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved