Virus Corona
Corona Terus Meningkat, tapi Mengapa Masih Banyak yang Nekat? Pakar UI: Ada yang Terpaksa Tak Takut
Virus Corona di Indonesia terus meningkat. Meski demikian, masyarakat masih banyak yang acuh dengan wabah Virus Corona tersebut.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Virus Corona di Indonesia terus meningkat.
Pemerintah sudah mengambil langkah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penyebaran Virus Corona.
Meski demikian, masyarakat masih banyak yang acuh dengan wabah Virus Corona tersebut.
• Menangis, Pedagang Bakso Ceritakan Keadaannya akibat PSBB: Ada yang Takut Beli Dagangan di Jalan
Majelis Pakar Ikatan Ahli Kesesehatan Masyarakat Indonesia, Professor Hasbullah Thabrany, menilai bahwa aktivitas sosial masih terjadi karena berbagai faktor.
Prof Thabrany menduga, sebenarnya banyak yang takut akan Virus Corona namun terpaksa keluar rumah untuk bekerja.
"Ya saya kira ada dua hal, pertama ada masyarakat yang memang terpaksa tidak takut."
"Dia tahu tapi dia harus cari makan, ada mungkin perusahaan yang memaksa karyawannya untuk bekerja," ujar Prof Thabrany.
Banyak orang terpaksa beraktivitas demi memenuhi kebutuhan keluarga.
"Atau dia harus cari makan yang hari per hari, kalau dia tidak makan, dia tidak bisa dapat income untuk keluarganya jadi dia mesti keluar," imbuhnya.
• Hasil Survei SMRC, Ada 11 Persen Warga Tetap Mau Mudik di Tengah Corona, Terbanyak dari Jakarta
Dosen Universitas Indonesia ini menilai, orang yang keluar kerja sebenarnya tidak masalah besar.
Masalahnya adalah apakah mereka bisa disiplin saling menjaga jarak.
Sedangkan, banyak masyarakat yang terlihat masih berkumpul seperti biasa.
"Sebetulnya keluar kerja kalau bisa disiplin jaga jarak enggak ada masalah, karena prinsip dasarnya Virus ini menular dari orang ke orang dengan jarak yang dekat."
"Tapi masyarakat kita enggak disiplin selalu jaga jarak itu karena apa karena terbiasa sudah ngobrol dan sebagainya," ucapnya.
Sehingga, inilah yang menjadi alasan mengapa penularan terus terjadi.
• Kabar Baik, Sepekan PSBB, Jumlah Pasien Sembuh di DKI Jakarta Bertambah Banyak, Lihat Updatenya
"Dan itu bagian pertama kenapa penularan masih jalan terus."
"Yang kedua tidak disiplin juga dengan masker, sehingga terjadi penularan," jelasnya.
Menurut Prof Thabrany jika orang bisa menjaga jarak maka kemungkinan penularan kecil terjadi.
"Penyakit ini sebetulnya sederhana asal semua orang bisa jaga jarak dua meter, all the time, enggak terjadi penularan, berhenti itu virus," ungkap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-1:12:
BIN Ungkap Tren Virus Corona Menurun, tapi Akan Naik Kembali Jika Ada Pergerakan
Badan Intelejen Negara (BIN) mengungkap kabar baik terkait masalah Virus Corona di Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi VII Kominfo BIN, Wawan Purwanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Kamis (15/4/2020).
Mulanya, BIN sempat memprediksikan bahwa puncak Virus Corona akan terjadi Juli 2020 dengan jumlah kasus mencapai ratusan ribu.
• PSBB Masih Dilanggar, Istana: Kita Agak Melempem soal Edukasi, Lebih Banyak Perdebatan
Prediksi itu dilakukan oleh pihak BIN sebagai pengingat.
"Ya, sebetulnya prediksi kan ini untuk rewarning dengan secara sistemic ada di situ."
"Rewarning ini harus disampaikan upaya-upaya apa supaya ini bisa tidak terjadi," ujar Wawan.
Meski demikian, prediksi tersebut terjadi jika pemerintah maupun masyarakat sama sekali tak melakukan usaha apapun untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Kalau terjadi pembiaran iya mengarah ke sana, enggak ada kebijakan."
"Tapi kita justru dengan ini memberikan pressure bagaimana langkah-langkah ini," ungkapnya.
Wawan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berkerja secara intensif dengan bawahan-bawahan serta semua lembaga untuk bersatu mengatasi Virus Corona.
"Pak presiden itu secara intensif melakukan rapat-rapat terbatas di kabinet juga memerintah semua kementerian lembaga negara termasuk Badan Intelejen Negara."
"Termasuk kebijakan-kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini kan upaya supaya," jelasnya.

• Bahas Corona, Quraish Shihab Contohkan Zaman Nabi, Ceritakan Rasul Tetap Baik pada Mayat Musuh
Sehingga, Wawan menjelaskan ada tren penurunan Virus Corona sekarang.
Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak khususnya pemerintah.
"Terlihat sekali sekarang sudah mulai ada penurunan. Iya, pada waktu itu kan belum makanya sekarang kita kerja keras itu supaya itu tidak terjadi."
"Karena Badan Intelejen Negara punya lini-lini wilayah-wilayah sehingga angka-angka selalu bisa masuk tidak terlalu sulit," terangnya.
Yang dimaksud trennya menurun adalah tingkat infeksi hingga tingkat kesembuhan.
"Sekarang mulai menurun jumlah angkanya baik itu korban dari maupun tingkat kesembuhan itu trennya agak menurun," ungkap dia.
• Waspada Predator Seksual Manfaatkan Corona, Reza Indragiri: Kunjungan Situs Pornografi Meningkat
Sementara itu, Wawan menjelaskan bahwa tren naik Virus Corona biasanya akan meningkat jika ada pergerakan masyarakat.
"Biasanya terjadi pergerakan naik misalnya kalau ada pergerakan orang ke daerah."
"Misalnya dari luar negeri atau imigran ataupun pekerja kita (dari luar negeri, atau dari Jakarta ke daerah-daerah," jelasnya.
Sehingga agar tak terjadi kenaikan, Wawan Purwanto mengingatkan agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah hingga tokoh agama untuk tidak mudik.
"Maka itu sekarag kita ingin masyarakat ikutilah disiplinlah, yang disampaikan oleh pemerintah kemudian, ahli, ulama, tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:26:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)