Breaking News:

Virus Corona

Imam Prasodjo Ungkap Stigma Negatif Virus Corona karena Kurangnya Simpati: Menangnya Rasa Ketakutan

Imam Prasodjo turut menanggapi soal stigma negatif yang didapat orang-orang yang berhubungan dengan Virus Corona.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Channel YouTube Najwa Shihab
Imam Prasodjo saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo turut menanggapi soal stigma negatif yang didapat orang-orang yang berhubungan dengan Virus Corona.

Hal itu diungkapkan Imam Prasodjo saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/4/2020).

Imam Prasodjo mengatakan bahwa stigma negatif bisa berasal dari berita-berita yang beredar.

Keluh Kesah hingga Kegeraman Sopir Mobil Jenazah Virus Corona: Tolong, sampai Kapan Kita Begini

Namun, berita-berita mengenai Virus Corona itu bukan bermaksud menakut-nakuti melainkan untuk menimbulkan sikap kehati-hatian.

"Ya ini jelas mengarah pada public stigma ya jadi ada semacam pergulatan pertama memang ada berita-berita yang sekarang ini muncul memang menumbuhkan sikap kehati-hatian, itu sebenarnya yang ingin ditumbuhkan."

"Tapi bukan sikap kekhawatiran yang berlebihan, nah jadi kehati-hatian ini sekarang sudah masuk kekhawatiran yang berlebih bahkan ketakutan yang berlebihan ini yang pertama," ujar Imam.

Menurutnya, ketakutan yang terjadi tidak disertai perasaan empati pada pasien Virus Corona.

"Nah yang saya khawatir di saat orang itu khawatir apa berlebihan dan kemudian takut berlebihan itu menjadi liar, tetapi tidak diimbangi dengan empati," sambunya.

Kabar Baik, Polri Beri Bantuan Rp 600 Ribu Bagi Sopir Bus, Taksi, hingga Andong Terdampak Corona

Imam mengatakan, orang-orang yang takut berlebihan itu tidak ikut memposisikan dirinya sebagai korban.

Selain itu, kurangnya informasi yang didapat juga menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan.

"Kemampuan untuk bersimpati membayangkan bagaimana kalau seandainya dirinya itu berada di dalam posisi korban, nah ini menumbuhkan empati itu terlupakan."

"Ditambah lagi informasi yang tidak lengkap atau disinformasi," kata dia.

Sehingga, Imam menilai dari apa yang terjadi sekarang misalnya penolakan jenazah Covid-19 itu karena simpati kalah dengan rasa ketakutan tersebut.

"Jadi apa yang terjadi ini menggambarkan menangnya ketakutan berlebihan, menangnya kekhawatiran berlebihan, dibanding simpati, empati dan informasi yang lengkap tentang bagaimana virus ini harusnya disikapi," ucap dia.

Tak Tahu Asal Corona yang Tewaskan Istri, Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak: Dia Orang Gigih

Lihat videonya mulai menit ke-12:15:

Kesaksian Suami yang Jenazah Istrinya Ditolak karena Corona

Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga mengaku tak tahu pasti asal Virus Corona yang merenggut nyawa istrinya.

Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo yang juga bekerja sebagai perawat itu menyatakan sempat melarang sang istri untuk bekerja.

Pasalnya, saat itu korban tengah dalam kondisi sakit .

Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020), Joko menyebut istrinya sudah bekerja sebagai perawat selama 15 tahun.

Presenter Najwa Shihab (kiri), dan Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga (kanan) dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).
Presenter Najwa Shihab (kiri), dan Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga (kanan) dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

 Pasangan Muda Mudi Nekat Berciuman saat Social Distancing, Polisi Berikan Denda Rp 3,2 Juta

 Ayah Meninggal karena Virus Corona, Yosep Ungkap Hasil Tes Ibu dan Kakaknya Belum juga Keluar

Ia bahkan menyebut istrinya sebagai perawat yang gigih.

"Istri saya usia 38 tahun, jadi perawat dari 2005 hingga ajal menjemputnya," kata Joko.

"Istri saya adala perawat yang gigih, bekerja dengan seoptimal mungkin sampai dia dirawat di rumah sakit pun dalam kondisi masih bekerja."

Kala itu, Joko mengaku istrinya yang dalam kondisi sakit kekeh ingin berangkat kerja.

karena kondisi yang semakin buruk, korban akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Iya, saat itu kondisinya sudah panas, tapi dia memaksakan diri untuk tetap bekerja," ucap Joko.

"Tanggal 16 itu saat dia bekerja masuk siang kemudian saya suruh untuk periksa. Dan akhirnya dirawat."

 Refly Harun Desak Jokowi untuk Pecat Stafsus Andi Taufan: Mengecewakan, Masa yang Begini Dimaafkan

 Perawat yang Sedang Hamil Besar Meninggal karena Positif Corona, sang Bayi Berhasil Diselamatkan

Lebih lanjut, Joko menyebut tak tahu pasti kronologi sang istri tertular Virus Corona.

Menurutnya, sang istri selama ini bekerja sebagai perawat di rumah sakit dan berinteraksi dengan banyak orang.

"Kebetulan istri saya bekerja di rumah sakit di ruang perawatan," ucap Joko.

"Jadi awal itu memang sebenarnya kurang tahu juga dia dapat di ruang perawatan atau saat di emergency."

Simak video berikut ini dari menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Imam PrasodjoVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved