Virus Corona
Bansos akan Diberikan secara Mingguan selama PSBB, Anies Baswedan Perlu Waktu untuk Jangkau Semua
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa bantuan sosial bagi warga akan diberikan secara mingguan, Selasa (14/4/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Anies menyatakan bahwa pengelolaan pembagian bantuan logistik di Jakarta akan lebih mudah dilaksanakan karena Jakarta merupakan wilayah yang padat penduduknya.
"Dan wilayah Jakarta secara ukuran memang 10 juta penduduk, tapi secara kilometer persegi ini 600 kilometer persegi," terang Anies.
"Ini cara pengelolaan logistik lebih sederhana."
"Mulai dari hari Kamis (9/4/2020) kemarin kita genjot distribusi," tandasnya.
• Anies Baswedan: Kehilangan Pekerjaan Memang Berat, tapi Kehilangan Nyawa Tak Tahu Cara Mengembalikan
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-13:29:
Pembagian Sembako Diwarnai Aksi Protes
Pembagian sembako ini akan dilakukan selama penetapan Pembatasan Sosial Berskata Besar (PSBB) di Jakarta berlangsung.
Namun, pendistribusian sembako di RW 14, Rumah Susun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mendapat protes dari sejumlah warga yang tidak terdata sebagai penerima sembako.
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari akun YouTube tvOneNews, Minggu (12/4/2020), seorang warga bernama Sopia memprotes petugas pembagi sembako karena tidak terdata sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan sembako.

• Pembagian Sembako untuk Orang Miskin di Jakarta Diwarnai Aksi Protes, Warga: Saya Terombang-ambing
"Kata RW-nya data saya disini nggak ada, suruh tanya ke RT lama. Saya udah tanya ke RT lama, dia bilang datanya sudah dimutasi dari sana," ujar Sopia.
"Sekarang saya terombang-ambing ini bagaimana nasib saya ini? Suami saya nggak kerja, anak saya banyak, mau dagang nggak bisa," protesnya.
Seorang warga lainnya juga melayangkan protes karena ternyata namanya juga tidak terdaftar dalam data penerima bantuan sosial.
Sekretaris Kelurahan Rorotan, Nani SKM, berusaha menenangkan warga tersebut dan meminta mereka kembali melakukan pengecekan ke RT atau RW yang berwenang di lingkungan rumahnya.
Nani kemudian menjelaskan bahwa warga tersebut ingin mendapatkan bantuan, namun ada perbedaan data atau belum lengkapnya mutasi data warga dari kelurahan atau kecamatan sehingga warga tersebut tidak terdata dalam daftar penerima sembako.
Saat ditanya mengenai solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut, Nani menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak RT atau RW terkait.