Virus Corona
Bahas PSBB di ILC, Miing Soroti Nasib 'Perih' Warga Miskin: Manusia Mau Diatur kalau Butuh Makan
Seniman Dedi Gumelar alias Miing angkat bicara soal nasib warga miskin yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Atau mungkin bikin sistem aja, boleh beli nasi tapi ngantri 3 meter satu orang antriannya. Kan bisa diatur, manusia juga mau kalau butuh makan," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-2.35:
Pedagang Kaki Lima Menangis
Pada kesempatan itu, sebelumnya Yernis, seorang pedagang kaki lima mencurahkan isi hatinya.
Dilansir TribunWow.com, Yernis mengaku sempat diusir oleh petugas saat sedang berjualan pakaian dalam.
Di tengah wabah Virus Corona, Yernis mengaku kesulitan menghidupi keluarga dan membayar cicilan rumah yang belum lunas.
Sambil menangis, bahkan ia mengaku nekat berjualan di tengah wabah Virus Corona demi menyambung hidup.
Pada kesempatan itu, Yernis menceritakan perjalanan hidupnya yang dimulai dari pedagang makanan hingga pakaian dalam.
"Saya sudah lama, pertama saya jual nasi ada empat tahun tapi bangkrut, akhirnya alih dagang pakaian dalam," kata Yernis.
"Saya jualan keliling dari pasar malam."
Semenjak merebaknya Virus Corona, ditambah dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Yernis mengaku perekonomiannya semakin menurun.
Ia yang biasanya berjualan pakaian dalam di pasar malam pun terpaksa membuka lapaknya di sekitar rumah.

• Anies Baswedan Sebut Kematian di Jakarta Tembus 987 Orang, Sebut Kurva Kini Bentuknya J
• Karni Ilyas Blak-blakan Kritik PSBB DKI dan Kartu Prakerja Jokowi: Jangan Lihat Tukang Ojek Saja
"Kan adanya Virus Corona ini kan enggak boleh lagi, pasar malam ditutup, sama sekali kita enggak boleh jualan di pasar malam itu," ujar Yernis.
"Iya di pasar malam saya, nah pas kebeneran dekat rumah ada yang dagang sayur."