Breaking News:

Virus Corona

Curhat Buruh Hidup Susah Pasca PSBB: Tidak Sepenuhnya Benar ketika Pengusaha Juga Mengeluh

Ketum KASBI Nining Elitos meminta para pengusaha bisa mengulurkan bantuan bagi para buruh yang kini tengah kesulitan akibat PSBB, dan Pandemi Covid-19

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Talk Show tvOne
Ketum KASBI Nining Elitos meminta para pengusaha bisa mengulurkan bantuan bagi para buruh yang kini tengah kesulitan akibat PSBB, dan Pandemi Covid-19, Selasa (14/4/2020). 

Nining bercerita berdasarkan data yang dimiliki olehnya, ada 18 ribu buruh yang telah dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Ia juga mengatakan mayoritas buruh yang dirumahkan hanya mendapat 25 persen upah mereka, hingga ada yang sama sekali tidak mendapat upah.

"Mayoritas mereka sangat kecil mendapatkan upahnya, 25 persen, bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan upah," kata Nining.

Kemudian Nining juga tidak sepaham apabila pengusaha ikut mengeluh atas wabah Covid-19.

Menurutnya saat-saat seperti ini, para pengusaha justru bisa mengulurkan bantuan kepada para buruh.

"Padahal kita tahu benar hari ini ada persoalan-persoalan ekonomi, tidak sepenuhnya benar ketika pengusaha juga mengeluh tentang persoalan situasi hari ini," ujar Nining.

"Mereka selama ini bertahun-tahun para pekerja memberikan produktivitasnya, memberikan keuntungan."

"Seharusnya ini saat yang tepat bagi pengusaha berbagi keuntungannya terhadap pekerja," sambungnya.

Agus Pambagio Desak Anies Tegas Tegakkan Sanksi: Kalau Masih seperti Itu, Enggak Usah Pakai PSBB

Simak videonya mulai menit awal:

Alasan Pengusaha Beroperasi saat PSBB

Pada acara yang sama, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa perusahaan juga sedang berada di dalam situasi dilemma antara tutup, dan beroperasi.

Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Selasa (14/4/2020), awalnya presenter acara tersebut menanyakan kepada Hariyadi mengapa masih ada sektor-sektor perusahaan di luar pengecualian PSBB yang masih tetap beroperasi.

Hariyadi pertama menjelaskan bahwa grafik penurunan produktivitas industri terasa sangat nyata.

Personel gabungan Kecamatan Kramat Jati saat menutup puluhan toko di Pusar Grosir Cililitan (PGC) yang masih buka di tengah penerapan PSBB, Senin (13/4/2020).
Personel gabungan Kecamatan Kramat Jati saat menutup puluhan toko di Pusar Grosir Cililitan (PGC) yang masih buka di tengah penerapan PSBB, Senin (13/4/2020). ((Dokumentasi Kecamatan Kramat Jati))

 Bahas PSBB, Agus Pambagio Minta Negara Serius Urus Bansos: Ini Orang Lapar, Jangan Main-main

"Jadi ini gelombang turunnya seluruh kegiatan industri itu sangat terasa sekali," katanya.

Ia mengatakan perusahaan yang saat ini masih beroperasi terpaksa berjalan karena harus menyelesaikan pesanan yang telah masuk.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Tags:
Virus CoronaCovid-19pembatasan sosial berskala besar (PSBB)JakartaBuruh
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved