Virus Corona
Setelah Penolakan Jenazah Perawat Viral, Warga Sewakul Semarang Khawatir Tak Dapat Layanan Kesehatan
Diketahui, 3 tokoh masyarakat, termasuk RT Sewakul yang menjadi provokator penolakan jenazah perawat positif Corona akhirnya ditangkap polisi.
Editor: Lailatun Niqmah
Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan kekecewaannya pada warga yang tak menghargai jasa para tenaga medis yang sudah berjuang merawat pasien virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Hal itu disampaikan Ganjar melalui tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (11/4/2020).

Dalam video itu, Ganjar menjamin jenazah pasien Virus Corona sudah dalam kondisi aman dan tak akan menulari warga.
"Sekali lagi saya sampaikan, bapak-ibu, pengurusan jenazah Covid-19 sudah dilakukan dengan standar yang aman," kata Ganjar.
"Baik dari segi agama maupun medis."
Terkait hal itu, Ganjar lantas menjelaskan bahwa jenazah yang sudah dikuburkan bisa dipastikan tak akan menulakan virus kepada warga sekitar.
"Mulai dari penyucian secara syari, kemudian dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti," jelas Ganjar.
"Dan seperti yang sudah ditegaskan ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati."
Ia menegaskan, virus akan turut mati saat inang juga mati.
Karena itu, Ganjar mengimbau warga tak perlu menolak penguburan jenazah Virus Corona di wilayahnya.
"Saya tegaskan sekali lagi, kalau jenazah sudah dikubur, virusnya ikut mati di dalam tanah," ujar Ganjar.
"Tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga."
Lebih lanjut, Ganjar pun menyebutkan hukum penolakan jenazah menurut Islam.
Karena itu, ia berharap kejadian penolakan jenazah Virus Corona di Ungaran itu menjadi yang terakhir kalinya.
"Majelis Ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya, sementara menolak jenazah itu dosa," kata dia.
"Karena itu saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali."
Kejadian penolakan jenazah di Ungaran itu semakin menyedihkan karena jasad yang ditolak adalah perawat yang berjuang merawat pasien Virus Corona.
Dengan mata berkaca-kaca, Ganjar menyatakan kesedihannya atas kejadian malang yang menimpa jasad perawat tersebut.
"Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan," ujar Ganjar.
"Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil resiko besar dengan merawat pasien Covid-19. Walaupun dia tahu, itu mengancam keselamatannya," tukasnya.
Simak video berikut ini:
(Kompas.com/Dian Ade Permana/TribunBanyumas/Akhtur Gumilang/TribunWow.com/Jayanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Insiden Penolakan Pemakaman Perawat", dan di Tribunbanyumas.com dengan judul Pak RT dkk Provokator Tolak Pemakaman Jenazah Perawat RSUP Kariadi Korban Corona Ditangkap Polisi