Virus Corona
Pengakuan Pria yang Tampar Perawat di Klinik di Semarang: Saya Khilaf, saat Itu Saya Bingung
Budi Cahyono mengaku, saat itu kondisinya sedang khawatir dan memohon agar anaknya yang sedang sakit demam dapat segera diperiksa oleh dokter sebentar
Editor: Lailatun Niqmah
Namun Budi Cahyono tetap tidak menerima.
• Mulai Hari Ini Polisi akan Sanksi Pengendara Pelanggar Aturan PSBB, Denda dan Kurungan Menanti
• Kisah Murid Kesulitan Belajar di Rumah karena Tak Miliki HP, Guru Akhirnya ke Rumah untuk Mengajar
Selepas kejadian tersebut HM merasa ketakutan, dia mengaku merasa ketakutan selepas mengalami peristiwa yang menimpa dirinya.
Bahkan dia merasakan pusing kepala karena mengalami luka-luka memar.
Dia lantas melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh Budi Cahyono tersebut kepada pihak Polsek Semarang Timur.
"Betul kejadian ini sudah kami laporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan, selanjutnya baru ditindaklanjuti ke Polrestabes Semarang," ujarnya.
Tidak hanya itu, HM sudah melakukan visum untuk menguatkan bukti dalam proses penyelidikan kasus tersebut.
Dia juga berharap agar pelaku dihukum seadil-adilnya sehingga tidak ada lagi korban lain yang direndahkan dengan tindakan tidak manusiawi.
Selain itu, dia meminta tolong agar profesinya dihargai lantaran telah bekerja dengan hati ikhlas membantu warga atau masyarakat.
"Tentu saya berharap semoga tidak terulang lagi kejadian serupa, tidak ada profesi atau pekerjaan lain yang direndahkan apalagi sampai memukul," pintanya. (Kompas.com/Riska Farasonalia/Tribun Jateng/Iwan Arifianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Satpam yang Tampar Perawat Usai Diingatkan Pakai Masker, Khilaf karena Anaknya Sakit Panas dan Batuk", dan di Tribunjateng.com dengan judul Pengakuan Perawat di Semarang yang Ditampar Satpam SD, Sempat Diancam Akan Dibunuh