Breaking News:

Virus Corona

Pengakuan Pria yang Tampar Perawat di Klinik di Semarang: Saya Khilaf, saat Itu Saya Bingung

Budi Cahyono mengaku, saat itu kondisinya sedang khawatir dan memohon agar anaknya yang sedang sakit demam dapat segera diperiksa oleh dokter sebentar

Editor: Lailatun Niqmah
Capture Video Viral
Viral video pasien tampar perawat di Semarang 

Pelaku juga dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan saat melakukan aksinya.

"Setelah penganiyaan tersebut korban mengaku pusing dan mual. Korban juga sudah memeriksakan diri ke dokter," ujar dia.

Asep menuturkan, pelaku sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di sebuah SD di Kota Semarang.

Kini, pelaku yang statusnya tersangka dijerat Pasal 351 Ayat 1 dan Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.

Pengakuan Perawat: Ditampar dan Diancam Dibunuh

HM, perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, yang menjadi korban penamparan memilih buka suara.

Menurut HM, kejadian tersebut bermula ketika memanggil Budi Cahyono yang saat itu akan memeriksakan anaknya yang sakit di klinik Pratama Dwi Puspita, Kemijen, Semarang Timur.

HM memanggil Budi Cahyono sesuai nomor antrian, lalu meminta nomor antrean dan kartu BPJS.

Saat itulah dia mengingatkan ke tersangka kalau mau periksa harus memakai masker.

Sebab, lanjut HM, dokter tidak mau periksa kalau ada pasien tidak pakai masker, setelah disarankan seperti itu Budi Cahyono marah-marah tidak terima bahkan sampai membahas soal Virus Corona.

"Dia bilang tidak usah percaya Virus Corona, sebab virus seperti itu bisa dilawan."

"Apalagi Indonesia punya senjata buat apa takut, masak lawan virus aja tidak bisa," terang HM menirukan kata tersangka, Minggu (12/4/2020).

Perawat yang telah bekerja selama lima tahun ini mengungkapkan, sempat diancam akan dibunuh dan dipenggal lehernya oleh Budi Cahyono.

"Selepas meluapkan emosi, dia mengancam kalau ketemu di jalan mau membunuh dengan penggal leher," terangnya.

Melihat keributan itu, dokter di klinik tersebut keluar dari ruanganya dan menjelaskan peraturan bahwa di klinik memang harus memakai masker.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kasus penamparan perawat di SemarangPerawatVirus CoronaSemarang
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved