Virus Corona
Pasien Positif Corona Berbohong saat Diperiksa, Pegawai di RSUD Purwodadi Turut Terkena Imbasnya
Akibat ulah yang dilakukan pasien positif Covid-19, puluhan pekerja di RSUD Purwodadi harus mengantre untuk menjalani rapid test.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.
Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.
Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengantre untuk menjalani rapid test.
• Berzina dengan Dua Lelaki, IRT di Tamiang Dicambuk 200 Kali, Sebut Masih Kuat saat Turuni Tangga
Sedangkan, beberapa pasien di antaranya terpaksa harus dilakukan tracing atau pelacakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut saat pertama dilakukan perawatan di RSUD Soedjati Soemdiardjo mengaku tidak pernah ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.
Karena keterangan itu, akhirnya pasien yang bersangkutan tidak ditempatkan di ruang isolasi, namun dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya terhitung mulai 24 Maret 2020.
Setelah hampir satu minggu dilakukan perawatan di ruang bangsal RSUD itu, oleh dokter spesialis dinyatakan pasien berusia 47 tahun tersebut ditemukan gejala pneumonia.
Karena curiga dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan terkait soal riwayat perjalanan pasien.
Saat itu juga tim medis terkejut, ternyata pasien baru mengaku jika sebelumnya pernah pergi ke luar negeri dan ke Yogyakarta.
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).
Meski sejak 2 April lalu pasien itu sudah diperbolehkan pulang dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah, namun hasil uji laboratorium dari pasien bersangkutan belakangan diketahui ternyata positif Covid-19.
• Momen Letusan Gunung Anak Krakatau Terpantau Jelas dari Citra Satelit, Sempat Semburkan Abu Vulkanik
76 pegawai RSUD rapid test
Menyikapi hasil uji lab yang menyebut pasien itu positif corona, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya.
Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020.
"76 orang itu akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.
• Fakta Baru Biduan Dangdut Ditemukan Tewas di Rumahnya, Korban Punya Riwayat Tekanan Darah Rendah
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.
Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya.
Peneliti Jerman Ungkap Alasan Covid-19 Mudah Menular
Dilansir Tribunnews.com, Para peneliti di Jerman mengungkap Virus Corona atau Covid-19 dapat dengan cepat mereplikasi diri di dalam tenggorokan seseorang.
Hal itu membuat penyakit Covid-19 lebih mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Terlebih jika dibandingkan dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
• Update Virus Corona di Dunia: Lebih dari 95.731 Jiwa Meninggal, Amerika Serikat Miliki 468.711 Kasus
South China Morning Post mengabarkan, penelitian yang diterbitkan di Nature pada 1 April itu dilakukan oleh tim gabungan dari Berlin, Munich, dan Cambridge.
Hasil penelitian tersebut berdasarkan pada perawatan klinis sembilan pasien Virus Corona.
Penelitian itu dipimpin oleh Christian Drosten dari Charité University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Klinik Schwabing di Munich.
Menurut mereka, dengan temuan ini, masyarakat harus lebih fokus pada tindakan pencegahan untuk mencegah penularan.
Penilaian itu muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyebut penggunaan masker dapat membantu menghentikan penularan Virus Corona dari manusia ke manusia.
Diketahui, ada sembilan pasien yang diteliti dari usia muda hingga setengah baya di rumah sakit di Munich.
Pada tes swab tenggorokan yang diambil pada minggu pertama, pasien menunjukkan gejala positif Virus Corona.
"Viral load (banyaknya virus) sangat berbeda (antara virus SARS dan Covid-19)."
"Dalam penelitian ini, konsentrasi puncak dicapai sebelum hari ke 5, dan lebih dari 1.000 kali, lebih tinggi dari puncak SARS," ungkap para peneliti itu.
"Keberhasilan isolasi virus hidup dari swab tenggorokan adalah perbedaan mencolok dari SARS, isolasi seperti itu jarang berhasil."
"Secara keseluruhan ini menunjukkan ada replikasi virus aktif di jaringan saluran pernapasan bagian atas," tambahnya.
Seperti SARS, Covid-19 memiliki protein lonjakan yang membantunya menyatu dengan reseptor sel manusia, disebut ACE2, yang memungkinkan virus masuk ke jaringan.
Reseptor semacam itu lebih sering terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah.

• Cegah Corona di Bulan Ramadan, Kemenag Tiadakan Kegiatan Keagamaan yang Berkerumun, Tak Ada Tarawih
Untuk itu, para peneliti menjelaskan infeksi paru-paru sering terjadi pada pasien SARS dan COVID-19.
Para peneliti juga menemukan bukti kuat yang menunjukkan, virus dapat bereplikasi tidak hanya di paru-paru, tetapi juga tenggorokan pasien.
Studi tersebut mengatakan, Virus Corona memiliki sifat yang mirip dengan virus SARS, yakni dalam hal replikasi di paru-paru dan saluran pencernaan.
Namun, Covid-19 jauh lebih menular karena masuk melalui saluran pernapasan bagian atas di hari-hari awal mereka terinfeksi. (Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho, Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul "Akibat Pasien Positif Covid-19 Berbohong Saat Diperiksa, Pegawai hingga Pasien di RSUD Purwodadi Terkena Imbas" dan Peneliti Jerman Ungkap Alasan Covid-19 Mudah Menular: Virus Bertumbuh Cepat di Tenggorokan