Erupsi Gunung Krakatau
Media Asing Soroti Dentuman Beriringan dengan Anak Krakatau Meletus, Sebut Erupsi Terkuat sejak 2018
Kabar mengenai meletusnya Gunung Anak Krakatau pada Jumat (10/4/2020) juga menjadi sorotan media asing.
Editor: Lailatun Niqmah
Di Sputnik disebutkan kepulan asap setinggi 14 km, yang mereka lansir dari pemberitaan Newshub.
"Erupsi dari gunung api ternama, yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatra di provinsi Lampung, dilaporkan dimulai pada 10.35 malam waktu setempat," tulis Sputnik berikutnya.
Kemudian dari kesaksian warganet, Sputnik mencantumkan tweet dari akun @yasellatuan yang menuliskan
"Krakatau tidak berhenti erupsi selama 2 jam beruntun."
Dokumentasi lain yang diunggah warganet juga dicantumkan oleh Sputnik, seperti video rekaman CCTV yang diunggah akun @nantibaliklagi.
Sebagai penutup berita, media yang didirikan di Moskwa pada 2014 ini menuliskan letusan terbesar Krakatau di era modern terjadi pada 1883.
"Ledakan besar itu mengeluarkan suara yang terdengar ratusan mil jauhnya, membentuk tsunami yang menjulang setinggi 42 meter di beberapa tempat."
"Dan menciptakan awan abu setinggi 80 km (260.000 kaki) yang menghitamkan langit di sekeliling Bumi selama beberapa tahun," tulisnya.
Suara Dentuman Disebut Tak Berkaitan dengan Krakatau
Erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung juga beriringan dengan adanya bunyi dentuman yang meresahkan warga Jakarta, tepatnya pada pukul 21.58 WIB, Jumat (10/4/2020).
Tidak hanya di sekitar Jakarta, namun bunyi dentuman yang beberapa kali terdengar itu juga terdengar di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Lantas, apakah suara dentuman itu ada kaitannya dengan gempa bumi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau?
Menjawab hal itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan hal ini tidak ada kaitannya.
Kata Rahmat, sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan tidak terjadi gempa tektonik yang kekuatannya signifikan atau cukup besar di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda yang aktif saat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi, yaitu pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4.