Suara Dentuman
Lapan RI Buka Suara soal Dentuman Misterius di Jabodetabek Pasca Meletusnya Gunung Anak Krakatau
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional RI (Lapan RI) menjelaskan soal dentuman misterius yang disebut-sebut berasal dari letusan Anak Krakatau
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Lewat akun unggahan akun Instagram @lapan_ri, Sabtu (11/4/2020), ia menjelaskan bahwa dentuman misterius yang terjadi di daerah Jakarta, dan sekitarnya kemungkinan bukan dari letusan Anak Krakatau.
Di sana dijelaskan waktu erupsi Anak Krakatau, dan waktu dentuman yang terjadi memiliki perbedaan yang jauh.
"Jadi suara dentuman yang terdengar di Jakarta-Depok yang diisukan terjadi sekitar pukul 2.00 dini hari tadi kemungkinan bukan dari suara letusan Gunung Anak Krakatau." tulis @lapan_ri.

Selain meluruskan soal isu dentuman aneh, @lapan_ri juga menyertakan informasi mengenai potret momen letusan Gunung Anak Krakatau.
Potret tersebut juga menangkap momen semburan abu vulkanik Anak Krakatau yang berhasil ditangkap lewat citra satelit cuaca (visible & infrared).
Pada video yang diunggah oleh @lapan_ri, di detik awal, nampak momen semburan debu vulkanik dipantau dari citra satelit visible.
Di sana terpantau gumpalan asap berwarna abu-abu muncul dalam jumlah yang besar, dan terbang ke arah barat.
Sedangkan di detik akhir, diperlihatkan semburan debu vulkanik saat dipantau melalui citra satelit infrared.
Meletus Dua Kali
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), Gunung Anak Krakatau (GAK) disebut meletus hingga dua kali yang dimulai sejak Jumat (10/4/2020) malam.
Warga Pulau Sebesi, Rahmatullah (rahmat) mengatakan letusan pertama terjadi tepatnya pukul 21.58 WIB.
Dirinya yang tinggal 19 kilometer dari GAK, menyaksikan semburan abu tebal dari letusan tersebut.
“Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya,” kata Rahmat saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020) dini hari.

• Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Hari Ini, Sabtu 11 April 2020: Jambi Waspada Hujan Petir
Rahmat mengatakan dirinya merasakan dentuman keras ketika letusan pertama terjadi.
Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB terjadi lagi letusan dari GAK.