Virus Corona
Kecewa Jenazah Tenaga Medis Ditolak Warga, PPNI Jelaskan Cara Bungkus Jasad Pasien Corona
Ketua DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Jawa Tengah, Edy Wuryanto merasa kecewa soal penolakan jenazah tenaga medis Covid-19.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Hadir di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Jumat (3/4/2020), Dokter Kepala Poliklinik Kompas Gramedia, Hardja Widjaja mencoba memberi penjelasan.
Pertanyaan tersebut diajukan warganet di media sosial KompasTV untuk kemudian dibacakan dan diberikan penjelasannya oleh sang dokter.
"Selamat Pagi Dok? Jenazah positif Covid-19 kan setelah dimandikan, dimasukkan plastik, lalu dimasukkan ke tanah, kenapa harus masih di dalam plastik?"
"Jadi image orang awam masih bisa menyebarkan virus, tolong penjelasannya," tanya akun media sosial milik @nurulq_achmadnurdin.
Dokter Hardja mengatakan bahwa memang orang yang meninggal akibat Covid-19 masih bisa menularkan virusnya.
Pasalnya, virus tersebut belum diketahui sampai kapan bertahan di tubuh manusia.
"Jadi seperti kita ketahui yang sudah meninggal tidak selalu jadi meskipun kita tetap ada bahayanya."
"Karena kita belum tahu persis memang itu virus masih tetap hidup beberapa saat," ujar dokter Hardja.
Sehingga, sebisa mungkin jenazah tersebut harus ditutup rapat satu di antaranya dengan plastik.
• Pasien Positif Corona yang Berbohong saat Pemeriksaan Awal Sempat Dirawat di Bangsal Umum Sepekan
"Jadi kita tentu harus mengisolasi barangkali di antara virus ini yang bisa keluar, nah kita jadi harus menutup rapat-rapat sehingga tidak terjadi penularan," ujar dia.
Dokter Hardja membenarkan bahwa biasanya virus akan mati jika sudah terkubur dalam tanah.
Namun, karena Covid-19 ini tergolong baru maka harus lebih diwaspadai.
"Kita masih mewas-was. Sebenarnya praktis seperti itu, tapi kita masih was-was karena ini masih dalam ini kan virusnya jenisnya baru."
"Meskipun golongannya sama Corona ya, tapi kita tetap harus waspada barangkali apakah di dalam tanah sudah yakin bahwa dia itu aman," ungkap dokter.
• PDP Virus Corona di Samarinda Ngamuk, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca saat Mau Diisolasi
Sehingga, jenazah perlu dibungkus plastik agar virus itu sulit keluar.