Virus Corona
Sindir Wacana Pembebasan Napi Korupsi, Effendi Gazali Buat Karni Ilyas Tertawa: Kalau Keluar Rugi
Pakar Komunikasi Publik, Effendi Gazali angkat bicara soal wacana Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membebaskan sejumlah narapidana korupsi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Publik, Effendi Gazali angkat bicara soal wacana Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membebaskan sejumlah narapidana korupsi.
Dilansir TribunWow.com, Effendi pun secara gamblang melayangkan sindiriannya pada narapidana korupsi yang menghuni sel seorang diri.
Melihat kondisi tersebut, menurutnya wacana pembebasan narapidana demi menangkal penyebaran Virus Corona di dalam sel itu tak sesuai.
Ia bahkan menyatakan para narapidana korupsi justru akan merugi jika dibebaskan dari sel karena Virus Corona.

• Jelang PSBB Jakarta, Agus Pambagio Tekankan 2 Hal: Bantuan Harus Segera Turun dan Jangan Dikorupsi
• Kisah Keluarga Pasien Covid-19 di Jambi, Kesal Diteror Tetangga hingga Ancam Bakar Rumah Sendiri
Hal itu secara gamblang disampaikan Effendi melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (7/4/2020).
Pada kesempatan itu, mulanya Effendi menyinggung nasib narapidana umum selepas dibebaskan dari sel.
Menurut dia, para narapidana itu juga perlu diberi bantuan bahan pokok di tengah wabah Virus Corona.
"Anda bisa bayangkan orang di dalam lembaga permasyarakatan selama ini relatif, walaupun pasti ada tekanan batin dan lain-lain tapi kebutuhan hidupnya dipenuhi," kata Effendi.
"Begitu kembali ke keluarga lalu ada PSBB di berbagai daerah, mereka tentu juga harus diperhatikan"
Terkait hal itu, Effendi lantas menyinggung nasib narapidana korupsi yang rencananya juga bakal dibebaskan oleh Yasonna Laoly.
Ia pun menyoroti sejumlah koruptor yang menempati sel seorang diri dan terhindar dari interaksi narapidana lain.
• Saor Siagian Blak-blakan Soroti Kehadiran Yasonna di ILC, Anggap Tak Tepat: Pak Menteri Terjebak
"Kembali ke soal teman-teman narapidana koruptor, saya tertariknya ketika ada data bahwa ternyata perhatian kita selama ini lebih pada 387 yang menempati selnya sendiri," ucap Effendi.
"Padahal tidak sedikit di daerah yang mengalami sel bertumpuk-tumpuk."
Effendi menilai, para koruptor itu justru akan merugi jika dibebaskan dari sel.
Sebab, di dalam sel mereka seharusnya sudah terlindung dari paparan Virus Corona.
"Kalau teman-teman kita yang sel sendiri-sendiri ini justru mereka lebih rugi," jelas Effendi.
"Karena dari konteks physical distancing jadi tidak memenuhi syarat dong, kan selnya sendiri-sendiri."
Pernyataan Effendi itu bahkan membuat Presenter Karni Ilyas terbahak sambil mengulangi ucapannya.
"Kalau dikeluarkan malah dia rugi haha," sahut Karni Ilyas tertawa.
Simak video berikut ini menit ke-14.03:
Kabar Gembira dari Jokowi
Kabar gembira datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan dampak Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (31/3/2020), Presiden Jokowi mengatakan bahwa penerima kartu sembako akan diperbanyak.
Mulanya, Presiden Jokowi mulanya mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara pada tahun 2020 akibat Covid-19 dinaikkan.
• UPDATE Wilayah Sebaran Kasus Corona di Indonesia Selasa 31 Maret 2020, DKI Jakarta Ada 747 Kasus
"Pemerintah memutuskan total tambahan belanja dan pembiayaan APBN tahun 2020 untuk penanganan Covid-19 adalah sebesar Rp 405,1 triliun rupiah," ujar Jokowi.
Dari sekitar Rp 400 triliun tersebut, Rp 75 triliun digunakan untuk belanja dan memenuhi kebutuhan bidang kesehatan dalam menangani Virus Corona
"Total anggaran tersebut akan dialokasikan Rp 75 triliun untuk belanja bidang kesehatan," jelas Jokowi.
Kemudian, ia mengatakan bahwa APBN juga akan digunakan untuk perlindungan sosial maupun keringan perpajakan bagi rakyat.
"Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, dan Rp 150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.
• 4 Pasien Positif Virus Corona di RSUD Wongsonegoro Semarang Dinyatakan Sembuh, Begini Kondisinya
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskankan bahwa restrukturisasi kredit juga dianggarkan bagi pengusaha kecil dan menengah.
"Termasuk restrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan usaha terutama usaha mikro, usaha kecil dan menengah," katanya.
Khusus anggaran perlindungan sosial, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan memperbanyak penerima manfaat.
"Kemudian anggaran perlindungan sosial akan diprioritaskan untuk keluarga penerima manfaat PKH yang naik dari 9, 2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat," jelas Jokowi.
Selain itu, penerima kartu sembako juga diperbanyak hingga 20 juta jiwa penerima.
• Kabar Gembira dari Jokowi, Pemerintah Gratiskan Tagihan Listrik 450 kVA dan Diskon 50 Persen 900 kVA
"Juga akan dipakai untuk kartu sembako yang dinaikkan dari 15,2 juta orang menjadi 20 juta penerima," lanjutnya.
Selain itu, anggaran kartu prakerja menjadi Rp 20 triliun.
"Anggaran perlindungan sosial juga akan dipakai untuk kartu prakerja yang dinaikkan anggarannya dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun untuk bisa mencover sekitar 5,6 juta orang yang terkena PHK, pekerja informal, pelaku usaha mikro dan kecil," jelas Mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi menyebut bahwa pemerintah akan menggratiskan biaya tagihan listrik bagi pengguna 450 kVA selama 3 bulan.
"Juga akan digunakan pembebasan biaya listrik selama 3 bulan untuk 24 juta pelanggan listrik 450 kVA," ucap presiden asal Solo ini.

• Apakah Ibu Hamil Lebih Mudah Terpapar Virus Corona? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Sedangkan bagi pengguna listrik 900 kVA akan mendapat potongan harga 50 persen selama tiga bulan.
"Dan diskon 50 persen untuk tujuh juta pelanggan 900 kVA," pungkasnya.
Ia menambahkan, dalam anggaran perlindungan sosial terdapat di dalamya anggaran dukungan logistik sembako.
"Termasuk di dalamnya juga dukungan logistik sembako dan kebutuhan pokok Rp 25 triliun," imbuh dia. (TribunWow.com)