Breaking News:

Virus Corona

Kabar Baik dari Ganjar Pranowo bagi Warganya yang Tak Mudik dari Jakarta: Nanti Kita Kasih Insentif

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap kabar gembira terkai warganya yang tidak mudik.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Channel YouTube Kompas TV
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap kabar gembira terkait warganya yang tidak mudik. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap kabar baik terkait warganya yang tidak mudik.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan tunjangan bagi warga Jawa Tengah kurang mampu yang memilih bertahan di Jakarta.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Senin (6/4/2020), mulanya Ganjar Pranowo sebenarnya sudah menegaskan pihaknya melarang warga mudik.

Daftar 46 Leasing yang Ringankan Cicilan Nasabah di Tengah Pandemi Virus Corona, Simak Syaratnya

"Ya kan tidak mudik, kita sudah bicara tidak mudik, jangan mudik," kata Ganjar.

Namun, jika ada yang nekat mudik karena terpaksa, Ganjar mengatakan pihaknya tak bisa melarang.

"Bahwa kemudian ada yang penting sekali dia harus mudik dan kesadarannya itu terbelah karena dilema itu."

"Maka kita harus mengantisipasi kan ketentuannya memang tidak dilarang," ucap Ganjar.

Sehingga, pemerintah harus melakukan rencana alternatif jika gelombang mudik memang tak bisa dihentikan.

"Jadi kami harus menyiapkan skenario B, plan B nya."

"Karena kita enggak bisa ketat di zona merah maka plan B nya harus kita terima," ungkapnya.

• PSBB Direstui Menkes, Pemprov DKI Jakarta Bisa Batasi Aktivitas di Tempat Kerja hingga Transportasi

Mau tak mau pemerintah harus menerima, pasalnya negara juga tak bisa begitu saja memberi hukuman.

"Saya kan enggak bisa nolak, apakah mereka mau kita hukum? Dipenjara enggak mungkin, dibalikin enggak mungkin," sambungnya.

Gubernur yang juga seorang Mantan Anggota DPR ini mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para Menteri Koordinatornya sudah membahas masalah tersebut.

"Hitung-hitungan kita rapat dengan presiden dengan Menko kan mereka dihitung," ungkap Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa sebenarnya akan ada bantuan sosial pada warga Jawa Tengah yang tetap berada di sana.

Gubernur 51 tahun ini menjelaskan, pemerintah akan memberikan tunjangan kebutuhan pokok seperti masalah pangan bagi pekerja informal.

 Orang Muda dan Sehat Berpotensi Meninggal karena Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli

"Mungkin dia tidak ber KTP contoh ya yang dari DKI atau Jabodetabek yang tidak berKTP sana tapi dia ada di sana dalam kondisi darurat dihitung saja nanti kita kasih insentif."

"Insentifnya apa kebutuhan mereka makan karena mereka kehilangan pekerjaan, mesti kontrak rumah, ya itu saja dijamin," katanya. 

Selain itu, disebutkan Gubernur DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Sosial terkait bantuan sosial pada para rakyat kurang mampu yang tetap berada di ibu kota.

"Kalau tidak salah Menteri Sosial dan Gubernur sudah menghitung ini kok," sambung Ganjar. 

Lihat videonya mulai menit ke-9:50:

 Jokowi Ungkap Beri Insentif bagi Pekerja Informal Tak Mduik

Senada dengan pernyataan Ganjar, pada rapat terbatas antisipasi mudik pada Senin (30/3/2020), Jokowi mengatakan akan memberikan jaminan sosial bagi pekerja informal yang tidak pulang kampung.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (30/3/2020).

Mulanya, Jokowi menegaskan bahwa kini pemerintah tengah fokus menangani masalah Virus Corona dengan membatasi gerak masyarakat.

"Sudah saya tekankan fokus kita saat ini adalah mencegah meluasnya Covid-19 dengan mengurangi dan membatasi satu tempat ke tempat yang lain," kata Jokowi. 

Jokowi mengatakan bahwa imbauan pada warga untuk tidak mudik dilakukan secara lebih tegas.

 Hotman Paris Tanya Dokter soal Corona, Apakah Penderita Covid-19 Bisa Sembuh Tanpa Bantuan Dokter?

"Demi keselamatan bersama saya juga meminta dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan ke daerah," ujar Jokowi dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.

Lalu, ia menyinggung soal adanya beberapa pertanyaan dari para gubernur yang sudah mengimbau agar para perantau tidak pulang ke daerah asalnya masing-masing.

Menurut Jokowi, imbauan itu tidak cukup.

"Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur-gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."

"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi tetapi menurut saya imbauan-imbauan itu juga belum cukup," tegas Jokowi.

Menurutnya perlu ada tindakan yang lebih tegas agar para perantau tidak pulang.

"Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," sambungnya.

 Pembangunan Ibu Kota Baru Tetap Jalan di Tengah Virus Corona, Said Didu: Luhut Hanya Pikirkan Legacy

Lalu Mantan Wali Kota Solo ini menyinggung bahwa arus mudik kini terjadi lebih awal bukan karena budaya melainkan faktor ekonomi.

Banyak perantau yang tak memiliki penghasilan lagi di daerah Jabodetabek karena adanya kebijakan social distancing.

"Saya melihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya, karena memang terpaksa yang ada di lapangan banyak pekerja informal yang terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis bahkan hilang, tidak ada pendapatan sama sekali, akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat, yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, ibadah di rumah," jelas Jokowi.

Akibatnya, Jokowi meminta bawahannya segera mengurus Jaring Pengaman Sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja informal.

"Maka dari itu program percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil segera dilaksanakan di lapangan."

"Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhu kebutuhan dasar sehari-hari," tegas dia.

Lalu, bagi warga yang sudah terlanjur mudik diharapkan pemerintah daerah tegas melakukan protokol kesehatan.

"Untuk warga yang sudah terlanjur mudik saya minta pada para gubernur, bupati dan wali kota meningkatkan pengawasannya, pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali."

"Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY bahwa di Provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik di desa maupun di kelurahan bagi para pemudik. Ini saya kira juga sudah inisiatif yang bagus," ungkapnya.

 Demam Tinggi setelah Tiba di Salatiga, 2 Pemudik dari Jakarta Diminta Karantina Diri

Meski demikian, ia mengingatkan agar pihak berwenang tidak berlebihan dalam melakukan protokol kesehatan.

"Saya juga memperingatkan agar dilakukan secara terukur jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung."

"Terapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa," ucapnya.

 Lihat videonya sejak menit ke-2:16:

 

 (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ganjar PranowoMudikJakartaJawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved