Puasa Ramadan 2020
Tips Jalankan Puasa Ramadan bagi Penderita Diabetes, Hentikan Puasa saat Alami Hal Berikut
Puasa di bulan Ramadan merupakan satu di antara lima rukun Islam yang wajib dilakukan. Namun, bagaimana jika Anda mengidap penyakit diabetes?
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Puasa di bulan Ramadan merupakan satu di antara lima rukun Islam yang wajib dilakukan.
Namun, bagaimana jika Anda mengidap penyakit diabetes?
Sedangkan, berpuasa juga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes, misalnya penurunan berat badan.
• Tanya Pak Ustaz: Bagaimana Hukum Membuka Rumah Makan saat Puasa Ramadan?
Berikut tips menjalani puasa bagi penderita Diabetes dikutip dari Healthxchange.sg, Jumat (3/4/2020):
1. Sebelum Anda berpuasa, ketahuilah bahwa tidak ada paksaan untuk berpuasa ketika sakit.
Surah Al Baqarah Ayat 184 - 185 menjelaskan bahwa puasa selama bulan Ramadan tidak wajib jika Anda memiliki penyakit kronis.
Puasa juga tidak wajib jika dapat membahayakan hidup Anda (misalnya mengalami gagal ginjal atau tengah mengandung).
Anda dapat memberikan kontribusi kepada orang miskin atau yang membutuhkan sebagai pengganti puasa selama bulan Ramadan.
• Tanya Pak Ustad: Apakah Jika Gigi atau Gusi Mengeluarkan Darah dan Tertelan Bisa Membatalkan Puasa?
2. Berkosuntasilah dengan dokter 2 bulan sebelum Ramadan soal cara berpuasa dengan aman.
Pergilah konsultasi ke dokter, apakah penyesuaian terhadap obat diabetes perlu dilakukan sebelumnya.
Selain itu, jangan berhenti minum obat diabetes tanpa anjuran dokter.
3. Lakukan uji coba puasa sebelum Ramadan
Uji coba puasa sebelum Ramadan dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah selama puasa Ramadan.
Sebelum Anda melakukan uji coba puasa, diskusikanlah hal ini dengan dokter Anda.
• Hukum Berkata Kotor saat Sedang Puasa Ramadan, Batalkah Puasanya?
4. Jangan lewatkan Sahur
Anda tidak boleh melewatkan makan sahur.
Jika Anda tidak sahur maka Anda tidak boleh berpuasa.
Cobalah makan secukupnya untuk sahur dan minum minuman yang tidak mengandung gula.
5. Cobalah untuk minum cairan yang cukup
Minumlah cairan yang bebas gula selama sahur dan berbuka untuk mengisi kembali cairan yang hilang pada siang hari.
Selain itu, minumlah air sebanyak 8 gelas sehari.
• Tips Berolahraga Selama Bulan Puasa Ramadan
6. Pantau kadar glukosa darah saat Anda berpuasa
Periksalah apakah glukosa darah Anda dalam keadaan tinggi, rendah atau justru dehidrasi parah
Anda harus dapat mengenali kapan kadar glukosa darah Anda sedang tinggi, rendah atau dehidrasi parah.
7. Hentikan puasa dan gantikan pada hari lain saat Anda mengalami hal-hal berikut:
Tingkat glukosa darah
Glukosa darah <4,0 mmol / L selama puasa
Glukosa darah> 16 mmol / lL
Tanda-tanda hipoglikemia (glukosa darah rendah)
Perasaan tremor
Berkeringat
Palpitasi
Kelaparan
Pusing
Kebingungan
Gejala dehidrasi parah
Pusing (perasaan pingsan)
Kebingungan
8. Segera berbuka dan makanlah secukupnya
Berbuka puasa tidak harus ditunda.
Selain itu, cobalah untuk tidak makan berlebihan saat Anda berbuka puasa.
Alat untuk Deteksi Gula Darah selama Ramadan
Sebuah alat telah yang bisa membantu penderita diabetes, untuk mengendalikan gula darah selama melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan kini ditemukan.
Alat pengendali gula darah tersebut dikembangkan oleh peneliti Joyce Yu-Chia Lee dari National University of Singapore dan peneliti di University of California, Irvine.
Alat yang disebut FAST (Fasting Algorithm for Singaporeans with Type 2 Diabetes) tersebut mampu menyediakan informasi penting bagi penderita diabates soal gula darah saat puasa.
• Mulai Stres di Rumah karena Cegah Virus Corona? Coba Ubah Pola Makan dengan Tips Berikut
Diketahui, penderita diabetes terutama yang tipe dua, harus terus menjaga asupan dan pola makannya agar penyakit tersebut tidak kambuh kembali.
Hal tersebut bisa menjadi masalah ketika umat muslim yang harus melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan, tidak bisa mengontrol asupan dan memodifikasi pola makannya agar tetap dalam kondisi yang sehat.
Dilansir TribunWow.com dari usnews.com, Jumat (3/4/2020), alat ini disebutkan mampu memberi informasi modifikasi untuk pasien dan dokter, serta mendorong pemantauan mandiri gula darah penderita selama dan setelah puasa.
Alat tersebut telah melalui uji klinis dan evaluasi terhadap 111 orang dewasa yang memiliki diabetes tipe 2 dan sedang menjalankan puasa.
Dalam prosesnya, peneliti membagi sejumlah orang tersebut menjadi dua kelompok, di mana kelompok pertama diminta menggunakan FAST sementara kelompok lainnya berpuasa tanpa menggunakan FAST.
Hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa rata-rata kelompok yang menggunakan FAST memiliki pengurangan hemoglobin A1c.
Dari data yang diperoleh, jumlah pengurangan tersebut mencapai empat kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan FAST.
• 12 Cara Terhindar dari Dehidrasi saat Puasa Bulan Ramadan
Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada penurunan gula darah dibawah normal (hipoglikemia) pada kedua kelompok.
Selain itu, tidak ada peningkatan kejadian hipoglikemik minor pada kelompok FAST. Hal ini disampaikan dalam penelitian yang diterbitkan Senin (9/3/2020) dalam jurnal Annals of Family Medicine.
Menurut para peneliti, penggunaan alat manajemen gula darah seperti FAST dapat membantu umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa dengan aman. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Noviana)