Breaking News:

Virus Corona

Di Depan Fadjroel, Sosiolog UI Imam Prasodjo soal Virus Corona: Kita Perlu Jubir-jubir yang Pas

Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo mengatakan bahwa dalam menangani penyebaran Virus Corona diperlukan juru bicara yang pas.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Indonesia Lawyers Club
Fadjroel Rachman (kiri), dan Imam Prasodjo (kanan) dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (31/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo mengatakan bahwa dalam menangani penyebaran Virus Corona diperlukan juru bicara yang pas.

Hal itu diungkapkan Imam Prasodjo di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (31/3/2020).

Mulanya, Imam Prasodjo menjelaskan bahwa terkadang masyarakat baru sadar akan bahayanya Virus Corona setelah mendengar orang-orang di sekitanya ada yang terjangkit bahkan meninggal.

DI ILC, Sosiolog UI Imam Prasodjo Pesan pada Jokowi lewat Fadjroel: Kasih Tahu Presiden Tolong Ini

"Orang yang tahu belum tentu melakukan, sudah tahu belum sadar nah tapi begitu ada tahu tetangganya tertular bahkan meninggal dia baru muncul kesadaran sampe kesitu."

"Tapi belum tentu juga ada sadar banget harus kita cegah kita putus penularannya dan kemudian dia akan melakukan sesuatu," ujar Imam.

Meski demikian, masih banyak pula masyarakat yang paham bahaya Virus Corona namun tidak peduli hingga tak menerapkan jarak sosial.

Lalu ada pula yang tidak menerapkan jarak sosial karena terpaksa.

"Karena ada juga kelompok yang satu bandel dia enggak mau, dia tahu dia sadar tapi dia tetap enggak mau peduli."

"Ada yang kepaksa, nah yang kepaksa yang ini tadi kita dengar. Dia tahu tetapi enggak ada pilihan lain," ucapnya.

Tinjau RS Virus Corona di Pulau Galang, Jokowi: Senin Bisa Dioperasikan, Kita Harapkan Tidak Dipakai

Menurutnya, perlu ada sosialisasi semua pihak agar masyarakat paham bahaya Virus Corona.

Pasalnya, penjalasan dokter saja kurang cukup untuk memahamkan semua kalangan masyarakat.

"Nah ini bagaimana, bagaimana menjelaskan tadi supaya orang itu dokter menjadi sangat penting, tapi model penjelasan kayak dokter tadi belum tentu efektif."

"Kalau di kelompok agama mungkin beda cara penjelasannya, di kelompok anak muda beda cara penjelasannya," kata Imam.

Apalagi, Imam menjelaskan bahwa latar belakang masyarakat di Indonesia itu berbeda-beda.

"Jadi kita perlu pasukan yang bisa menjelaskan sampai multi orang, multi mulut karena segmen masyarakat kita masyarakat plural," lanjutnya.

Imam mengatakan, kini juru bicara yang pas terkait Virus Corona sangat diperlukan.

Sosok tersebut tak hanya harus pintar dalam menjelaskan.

Dr Erlina Jelaskan Alasan Pemakaman Jenazah Virus Corona Dilakukan SOP Ketat, Masih Bisa Menular?

"Nah oleh karena itu agar penjelasan itu mewabah ke semua tempat semua kelompok kita perlu jubir-jubir yang pas," ujar Imam di depan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Menjelaskannya bagus tetapi mulutnya enggak pas, yang enggak dipercaya juga enggak dipahami gitu," jelas Imam.

Kemudian, langkah yang diambil setelah masyarakat paham akan Virus Corona yaitu pemerintah harus menetapkan peraturan.

"Nah baru setelah ini paham pondasinya semua bergerak nah ada regulasi, regulasi ditetapkan, Pak mohon maaf Anda sudah paham kan, sudah sadar bahwa ini berbahaya," kata dia.

Lihat videonya sejak menit awal:

Beri Pesan pada Jokowi

Pada kesempatan yang sama,  Imam memberikan pesan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Juru Bicaranya, Fadjroel Rachman mengenai masalah Virus Corona.

Imam menegaskan bahwa pemerintah tidak sendiri dalam menangani masalah Virus Corona.

 Dr Erlina Jelaskan Alasan Pemakaman Jenazah Virus Corona Dilakukan SOP Ketat, Masih Bisa Menular?

Mulanya, Imam mengatakan bahwa semua pihak harus melindungi dokter.

Satu di antara caranya jangan sampai pasien Virus Corona membludak.

"Ini kan dokter seperti ini kan tulang punggung, betul tulang punggung, dari awal kita sudah ngomong jangan sampai terjadi tsunami pasien," ujar Imam.

Lalu, Imam menyingungg keterbatasan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang terjadi.

Ia kecewa soal adanya Virus Corona di Indonesia yang terlambat terdeteksi.

"Tapi kemarin ya sudahlah terjadi, tapi saya menyesal betul karena sudah teriak-teriak lama kok APD ternyata berantakan."

"Saya tahu juga kenapa itu terjadi begitu kan, karena memang dari awal seolah-olah kita ini enggak meyakini, tidak mendeteksi secara detail di lapangan," singgungnya.

 Jenis Makanan yang Mengandung Vitamin untuk Jaga Daya Tahan Tubuh sebagai Upaya Cegah Corona

Menurut dia, para tenaga medis harusnya mendapat alat dan bahan-bahan agar perlindungan diri kuat.

Namun, ia bertanya-tanya apakah semua tenaga medis mendapatkan hak-haknya.

"Ternyata tidak ada, nah oleh karena itu yang sedang dibantu oleh banyak orang dokter ini bagaimana caranya kalau saya bilang ada pertahanan diri, suruh minum madu, suruh minum Vitamin C segala macam."

"Yang menjadi pertanyaan apakah Dokter di Rumah Sakit itu mendapatkan jaminan itu."

"Apakah juru rawat juga mendapatkan kesempatan oleh itu," ucap Imam.

Lalu, Imam menyoroti soal banyaknya bantuan masyarakat untuk dokter.

Sehingga, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak sendiri dalam mengurusi masalah Virus Corona.

 Sebut Penyemprotan Disinfektan ke Manusia Justru Berbahaya, Ganjar Pranowo: Jangan sampai Terhirup

"Nah kalau tidak ada anggaran pemerintah kasih kesempatan masyarakat untuk membantu."

"Sekarang gerakan membantu dokter datang dari masyarakat, nah jadi pemerintah itu enggak sendirian," tegasnya.

Sehingga, Imam memberi pesan pada Jokowi melalui Fadroel Rachman agar masyarakat bisa digerakkan serta difasilitasi untuk berdonasi.

"Gitu loh pak Fadjroel kasih tahu pada Presiden tolong ini masyarakat ini, tapi digerakkan, tapi difasilitasi itu yang menjadi soal," ucap dia.

Lihat videonya mulai menit ke-5:00:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaFadjroel RachmanIndonesia Lawyers Club (ILC)Imam Prasodjo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved