Breaking News:

Virus Corona

Bahas Kebijakan Persuasif Pemerintah soal Corona, Ali Ngabalin: Kita Punya Kultur Masyarakat Taat

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Ngabalin mengatakan pemerintah mengutamakan kebijakan yang bersifat persuasif dalam penanganan pandemi Virus Corona.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/Talk Show tvOne
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pemerintah mengutamakan kebijakan yang bersifat persuasif dalam penanganan pandemi Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pemerintah mengutamakan kebijakan yang bersifat persuasif dalam penanganan pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, dalam tayangan Youtube Talk Show tvOne, Senin (31/3/2020), Ali Ngabalin menilai kebijakan yang sifatnya persuasif dinilai efektif untuk masyarakat Indonesia.

Seperti yang diketahui, sejauh ini pemerintah memang belum mengeluarkan kebijakan yang nyata terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Hadir di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Kamis (5/3/2020), Tenaga Ahli Utama KSP Bidang Komunikasi, Ali Ngabalin mengatakan bahwa Jokowi mencari sosok-sosok yang memiki rekam jejak yang jelas.
Hadir di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Kamis (5/3/2020), Tenaga Ahli Utama KSP Bidang Komunikasi, Ali Ngabalin mengatakan bahwa Jokowi mencari sosok-sosok yang memiki rekam jejak yang jelas. (YouTube KompasTV)

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Gubernur DIY Sri Sultan Minta Jokowi Buka Data Daerah Zona Merah

Padahal diketahui beberapa pemerintah daerah sudah meminta kepada pemerintah pusat mengambil tindakan tegas, satu di antaranya yaitu segera diberlakukannya lokcdown ataupun dengan nama lainnya karantina wilayah.

Namun, pemerintah pusat sempat menolak diberlakukan lockdown ataupun karantina untuk setiap wilayah tersebut.

Meski begitu, untuk saat ini kebijakan karantina wilayah menjadi pertimbangan dan akan dikaji oleh pemerintah.

Pemerintah hanya mengeluarkan beberapa imbauan, seperti misalnya mengimbau bekerja, belajar, dan beribadah di rumah dalam rangka penerapan social distancing.

Termasuk yang terbaru yaitu imbauan untuk tidak melakukan mudik ke daerahnya masing-masing.

"Berulang-ulang pemerintah mengingatkan supaya jaga jarak, biasakan cuci tangan dan lain-lain sebagainya, ini adalah masuk dalam esensi yang kita bahas dalam Undang-Undang nomor 6, tentang karantina," ujar Ali Ngabalin.

"Jadi harapan yang disampaikan oleh Bapak Presiden ini sebetulnya adalah kalau langkah ini bisa diikuti," jelasnyanya.

Ali Ngabalin percaya masyarakat bisa mengikuti semua imbauan dan arahan dari pemerintah.

Dirinya lalu menyebut bahwa masyarakat Indonesia mempunyai budaya yang taat dan juga menghormati pendapat dari pemimpin.

Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan, Anies Baswedan: 283 Pemakaman, Jangan Hanya Anggap Angka Statistik

"Kan yang dilakukan ini adalah persuasif, imbauan, karena kita punya kultur-kultur orang yang taat, kita punya komunitas-komunitas orang yang bisa hormat kepada pemimpin," ungkapAli Ngabalin.

"Suara pemimpin, suara opinion leader, pemuka pendapat itu kan didengar, jadi imbauan persuasif itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari harapan Bapak Presiden," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-2.10

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19Ali Ngabalin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved