Virus Corona
Hotman Paris Tanya Dokter soal Corona, Apakah Penderita Covid-19 Bisa Sembuh Tanpa Bantuan Dokter?
Pengacara terkenal Hotman Paris sempat terlibat telepon interaktif di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Senin (30/3/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW - Pengacara terkenal Hotman Paris sempat terlibat telepon interaktif di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tv One pada Senin (30/3/2020).
Pada acara tersebut, Hotman Paris bertanya dengan Dokter Spesialis Paru, Dewi Puspitorini terkait penyebaran Virus Corona.
Hotman Paris bertanya apakah pasien Virus Corona bisa sembuh sendiri tanpa bantuan tenaga medis
• Pembangunan Ibu Kota Baru Tetap Jalan di Tengah Virus Corona, Said Didu: Luhut Hanya Pikirkan Legacy
Selain itu mengapa penyebaran Virus Corona bisa melalui aktivitas salaman.
"Halo Dewi yang cantik kalau seseorang sudah ada Virus Corona di dalamnya tapi dia tidak rasakan dan tak pernah ke dokter berbulan-bulan apakah hilang dengan sendirinya tanpa berobat?"
"Kedua kalau orang sudah kena virus kok bisa virusnya ada di telapak tangan dia? Thank you," tanya Hotman Paris.
Lalu, dokter Dewi menjawab bahwa banyaknya pasien tanpa gejala Covid-19 membuat pemerintah meminta untuk social distancing.
"Jadi gini sekarang ini kita banyak temukan pasien-pasien yang tanpa gejala sehingga makanya kenapa kita disuruh isolasi di rumah, kita menghindari kerumunan."
"Karena pada orang kerumunan itu kita tidak tahu mungkin ada beberapa yang dia mengandung Virus Corona di tubuhnya dalam hal ini di saluran nafasnya," ujar dokter Dewi.
Penyebaran Virus Corona bisa terjadi dengan adanya cairan yang keluar dari penderita ke orang lain.
"Sehingga pada saat bicara pada saat bersin bisa saja ada alergi sedikit kemudian tercetus bersin, kemudian virusnya keluar bersama dengan droplet tersebut mengenai orang di depannya atau di sekitarnya," lanjutnya.
Lalu, dokter Dewi menjelaskan mengapa penyebaran Virus Corona bisa terjadi melalui aktivitas salaman.
"Nah jadi kita menemukan pasien tanpa gejala. Karena kalau misalkan orang kebiasaan orang misalkan area muka kalau kita salaman dengan orang yang mungkin tadi tanpa gejala, bersin dia tidak pakai masker kemudian menutup mulutnya dengan tangan belum cuci tangan, kalau kita salaman ini kita akan terbawa juga nempel," jelasnya.
• Pekerja Informal Kehilangan Penghasilan, Jokowi Siapkan Kebijakan Jaring Pengaman Sosial
Lalu dokter Dewi menjelaskan bahwa kesembuhan penderita Covid-19 itu tergantung daya tahan tubuh diri seseorang tersebut.
"Ya pada sakit apapun kembali lagi ke daya tahan tubuh kita, pada saat daya tahan tubuh kita yang baik dia akan membantu. Badan tubuh kita itu memiliki tentara-tentara yang kita bilang sebagai daya tahan tubuh," kata dia.
Selain makan makanan bergizi, Dewi mengimbau agar masyarakat tidak merokok.
Pasalnya merokok dapat membuat sel dalam tubuh rusak hingga daya tahan tubuh tak masksimal.
"Dari mana tentaranya kok bisa kuat, makan yang baik, tidak merokok, dalam asap rokok yang mengandung 4 ribu macam zat beracun, itu kan merusak sel-sel dalam tubuh kita."
"Jadi kita harus menjaga agar tentara-tentara dalam tubuh kita itu kuat sehingga kita harus makan gizi yang baik, jadi bisa melawan apapun di dalam tubuh kita," jelasnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
Seberapa Efektif Hand Sanitizer dan Masker Kain?
Wabah Virus Corona membuat banyak orang khawatir.
Akibatnya masker dan hand sanitizer langka di pasaran karena dibutuhkan dalan mencegah Virus Corona.
Kelangkaan masker dan hand sanitizer membuat orang tak jarang terpaksa mengenakan masker kain dan membuat hand sanitizer sendiri.
• Cinta Laura Beri Pandangan soal Social Distancing: Bukan Berarti Harus Menyendiri di Rumah
Lantas, seberapa efektif barang-barang tersebut?
Hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (24/3/2020), influencer sekaligus dokter, Tirta Mandiri Hudhi memberi penjelasan terkait masker kain.
Dokter Tirta mengakui bahwa pertanyaan tersebut sering muncul di tengah wabah seperti ini.
"Ini pertanyaan yang sering muncul di semua dokter di Indonesia, 'Kalau memang masker jarang ditemukan, bisa enggak dok saya pakai masker kain dan hand sanitizer buatan sendiri?'," ujar dokter Tirta.
Menurutnya, sabun adalah barang paling efektif untuk membersihkan tangan dari bakteri dan virus.
"Bapak-bapak, ibu-ibu dan sekalian terhormat yang paling bermanfaat itu adalah sabun cuci tangan," kata dia.
"Itu sudah direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan teman-teman."
"Kalau memang tidak ada hand sanitizer, cucilah tangan pakai sabun," ungkapnya.
• 1 PDP yang Meninggal Dunia di RST dr Soedjono Kota Magelang Sabtu Lalu Dinyatakan Positif Corona
Ia melanjutkan, sabun yang bisa dipakai bukan hanya sabun cuci tangan.
"Sabun apa? Sabun kalau memang sabun ya sabun, jangan sabun colek juga, tetapi sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun mandi enggak masalah," lanjutnya.
Dokter kelahiran Surakarta itu menyarankan untuk mencuci tangan dengan langkah yang telah dicontohkan WHO.
"Karena dengan cuci tangan melalui enam langkah yang sudah diajari melalui tutorial oleh WHO, IDI, bahkan Kemenkes, yang enam langkah selama 20 detik, kalau memang yang 20 detik itu kelamaan sambil nyanyi balonku ada lima itu yang biasa saya ajarkan ke temen-temen."
"Itu bisa membunuh nyaris 90 persen bakteri dan virus di tangan," kata dia.
Sehingga, ia meminta agar masyarakat tak perlu susah-susah membuat hand sanitizer sendiri.
Apalagi, membuat hand sanitizer sendiri juga berisiko.
"Jadi jangan susah-susah pakai alkohol 90 persen dicampur dengan lidah buaya, wah kalau salah-salah tangannya melonyok pak," imbaunya.
• Anies Baswedan Gratiskan Hotel Bintang 4 Ini untuk Bantu Tim Medis Perangi Corona: Kerja Besar
Terkait penggunaan masker, dokter Tirta menjelaskan bahwa masker, khususnya surgical masker itu seharusnya dikenakan orang yang sakit.
Selain itu bisa digunakan oleh orang yang berisiko seperti tenaga medis.
"Untuk efektifitas masker, seperti yang sudah dijelaskan dr Erlina dan dijelaskan oleh dr Ronal, dijelaskan oleh Prof semua menjelaskan, bahwa masker, surgical mask hanya untuk orang sakit dan berisiko," lanjutnya.
Dokter Tirta menambahkan, alangkah lebih baik jika orang yang sehat memilih untuk di dalam rumah.
"Jadi kalau temen-temen masih dalam keadaan sehat walafiat di rumah saja," ucap Dokter Tirta.
Sementara itu, masker kain bukan untuk menghalangi virus melainkan hanya mengalangi debu yang masuk.
"Kalau pake masker kain itu mencegah debu, itu kalau enggak salah surgical mask lima mikron," pungkasnya.
• Cerita Plt Bupati Sidoarjo Ikut Makamkan Pasien Covid-19: Saya Paham Kekhawatiran yang Dirasakan
Lihat videonya mulai menit ke-14:00:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)