Virus Corona
Pakai Kaos Oblong dan Celana Pendek, Bupati Tolitoli Umumkan Lockdown: Harus Berani Ambil Tindakan
Bupati Toli-Toli, Muhammad Saleh mengenakan celana pendek dan kaos oblong untuk mengumumkan karantina teritorial akibat Virus Corona.
Editor: Rekarinta Vintoko
Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.
Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara. Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo.
Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.
Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako. Itu pun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan disinfektan.““Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.
• Ini Daftar Kota dan Wilayah Indonesia yang Umumkan Local Lockdown Cegah Virus Corona Covid-19
Di Bandara Perintis Lalos, Toli-toli jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan. Selama ini tiap hari, baik dari Palu, Manado, dan Makassar.
Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.
Dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sulteng, satu di antaranya di Kabupaten Tolitoli.
Namun, namun hasil pemeriksaan menyebutkan negatif. Hingga Sabtu malam, terdapat dua PDP positif corona dan keduanya ada di Kota Palu.
Sejek pekan lalu, Saleh Bantila sudah mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini. "APD untuk tenaga medis di RSU Mokopido yang ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu hanya ada 5 unit saja, 3 unit sudah dipakai untuk menangani balita yang PDP dan tidak bisa digunakan kembali. Berarti tinggal 2 unit. Hasil rapat kemarin bersama unsur Muspida, Kabupaten Tolitoli akan karantina wilayah selama 14 hari," ungkap Sabtu (28/3/2020).
Jokowi: Lockdown adalah Kebijakan Pemerintah Pusat
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia tidak akan ditutup atau diberlakukan lockdown demi menangani wabah Virus Corona (COVID-19).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan keterangan Pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/3/2020), Jokowi mengatakan penetapan lockdown adalah sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
"Perlu saya tegaskan yang pertama, bahwa kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional, maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat," tegasnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengambil keputusan lockdown sendiri, tanpa restu dari pemerintah pusat.